Parlemen Kuwait: Tanpa Palestina Merdeka, tak Ada Rekonsiliasi
Ketua Parlemen Kuwait mengatakan, proyek "Kesepakatan Abad" tidak akan pernah berhasil selama tidak memenuhi tuntutan rakyat Palestina yang adil dan legal.
Fars News (31/1/2020) melaporkan, Marzouq Al Ghanim menuturkan, Kesepakatan Abad dan jual-beli perdamaian semu di Asia Barat di bawah bayang-bayang rekonsiliasi tidak adil, serta diabaikannya tuntutan adil, legal dan sah rakyat Palestina, tidak akan pernah terwujud.
Marzouq Al Ghanim menambahkan, segala bentuk upaya internasional dan regional untuk mewujudkan perdamaian, patut diapresiasi, namun perdamaian ini harus nyata, adil dan setara.
Sebagaimana ditulis surat kabar Rai Al Youm, Ketua Parlemen Kuwait menjelaskan, pembahasan apapun terkait perdamaian di Asia Barat harus memperhatikan hak penuh rakyat Palestina, dan mengakhiri pendudukan, jika tidak maka akan sia-sia dan membuang waktu saja.
"Tanpa pembentukan negara Palestina yang bebas dan berdaulat penuh, dan tanpa terpenuhinya semua tuntutan bangsa Palestina terkait kedaulatan, perbatasan, air, pengungsi dan pembongkaran seluruh distrik Zioinis yang dibangun sejak 1967, maka tidak akan pernah ada rekonsiliasi apapun," pungkasnya. (HS)