Protes Dunia Islam terhadap Kesepakatan Abad
(last modified Tue, 11 Feb 2020 09:26:04 GMT )
Feb 11, 2020 16:26 Asia/Jakarta
  • Kebencian masyarakat dunia terhadap Trump dan Netanyahu
    Kebencian masyarakat dunia terhadap Trump dan Netanyahu

Ratusan ribu orang Turki baru-baru ini berunjuk rasa memprotes plot arogan AS dan Zionis, "Kesepakatan Abad" yang berlangsung di berbagai kota di negara ini.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan mendukung Palestina seperti "Kami berdiri mendukung Al-Quds melawan tirani abad", sambil mengangkat bendera Palestina dan menyatakan dukungannya terhadap mereka yang ditindas rezim Zionis.

Demonstrasi yang digelar rakyat Turki bersamaan dengan rakyat di berbagai negara Muslim, bahkan di negara-negara  Eropa yang juga melakukan aksi unjuk rasa anti-Amerika dan anti-Israel.

Beberapa jam sebelum protes berlangsung di berbagai kota di Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi video di Majelis Parlemen negara-negara pendukung Al-Quds yang berlangsung di Malaysia mengatakan, "Kesepakatan Abad hanyalah mimpi yang membahayakan proses perdamaian di kawasan,".

 

Protes menentang Kesepakatan Abad di Turki

 

Protes rakyat dan pejabat Turki terhadap kesepakatan abad berlangsung di saat pemerintah Turki menjadi salah satu negara Muslim pertama yang mengakui rezim rasis Israel. Otoritas sekuler Turki membuat kesalahan bersejarah ini. Tidak hanya itu, pejabat Muslim di tubuh pemerintah Ankara juga melanjutkan kebijakan keliru tersebut melalui jalinan hubungan baik dengan rezim Zionis dan bernegosiasi dengan pejabat  Israel. Rezim Zionis juga membuka kedutaan dan konsulatnya di Turki. Para pejabat pemerintah Ankara seringkali berdalih untuk menjustifikasi hubungan diplomatiknya dengan Israel atas nama kepentingan nasional Turki. 

Bagaimanapun Kesepakatan Abad tidak akan bisa diwujudkan mengingat besarnya gelombang protes internasional terhadap prakarsa memalukan dan tidak manusiawi Presiden AS tersebut. Secara khusus, prakarsa damai Trump ini menyerang dunia Islam, membuat suram nasib bangsa Palestina dan menghancurkan identitasnya. 

Para pengamat internasional menilai kesepakatan abad akan membentur dinding. Pakar politik Republik Azerbaijan Tofig Abbasov menyatakan bahwa kesepakatan abad sebagai dokumen memalukan yang diajukan oleh Trump dan Netanyahu, dengan mengatakan:

"Apa yang ada dalam dokumen itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang menimpa bangsa Palestina, bahkan lebih dari itu menunjukkan ketidakadilan total yang jelas memihak kepentingan rezim Zionis. Orang-orang Palestina tidak akan bisa kembali ke tempat kelahirannya. Selain itu, prakarsa ini akan memungkinkan orang Yahudi dari seluruh dunia berkumpul dan tinggal di Palestina yang didudukinya. "

Mustafa Yilmaz, seorang jurnalis dan komentator terkemuka Turki mengatakan, "Langkah pertama yang harus dilakukan negara-negara kawasan dalam menghadapi kesepakatan abad adalah  tidak mengizinkan pesawat Israel melintasi zona udaranya,"

Secara keseluruhan, keberhasilan maupun kegagalan plot AS ini tergantung pada posisi para pemimpin dunia Islam. Jika para pemimpin negara-negara Muslim merespons secara negatif tindakan tercela ini, maka kecil kemungkinan AS dan Israel akan berani memulai petualangan berbahayanya tersebut.(PH)