Dalam 24 Jam, Saudi Langgar Gencatan Senjata 99 Kali
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i80320-dalam_24_jam_saudi_langgar_gencatan_senjata_99_kali
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi selama sehari semalam telah melanggar gencatan senjata sebanyak 99 kali. Perjanjian gencatan senjata dengan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman itu telah dimulai sejak Kamis, 9 April 2020.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Apr 11, 2020 20:04 Asia/Jakarta
  • Dalam 24 Jam, Saudi Langgar Gencatan Senjata 99 Kali

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi selama sehari semalam telah melanggar gencatan senjata sebanyak 99 kali. Perjanjian gencatan senjata dengan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman itu telah dimulai sejak Kamis, 9 April 2020.

Pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi itu dikonfirmasi oleh Gerakan Rakyat Yaman, Ansarullah pada Sabtu (11/4/2020).

Ansarullah mengutip Koordinator Pemantauan Gencatan Senjata di Provinsi al-Hudaydah menyebutkan bahwa pasukan koalisi melancarkan roket dan mortir ke kota al-Durayhimi, al-Salif, Hais dan pulau Kamaran.

Menurut Ansarullah, pasukan koalisi juga menerbangkan pesawat-pesawat mata-mata di atas kota-kota tersebut.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam tweetnya menulis, militer dan pasukan relawan Yaman dari Jumat pagi hingga siang, berhasil mencegah kemajuan operasi pasukan agresor di tiga provinsi: al-Bayda (pusat Yaman) dan Ma'arib (di barat laut Yaman) dan di Taiz (di barat daya Yaman).

Dia menegaskan, pasukan Yaman telah menggagalkan segala bentuk gerakan pasukan agresor dan bahkan menyebabkan kerugian besar di pihak mereka, di mana puluhan dari pasukan koalisi tewas dan terluka.

Sebelumnya, juru bicara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi Turki al-Maliki pada Kamis dini hari, 9 April 2020 mengumumkan gencatan senjata di Yaman.

"Gencatan senjata ini akan berlangsung selama dua pekan dan setelah itu bisa diperpanjang," ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya Arab Saudi menyetujui gencatan senjata dalam agresi militernya ke Yaman selama lima tahun terakhir ini. Kesepakatan pada Desember 2018 di Stockholm merupakan perjanjian gencatan senjata sebelum ini, dan kesepakatan ini berlangsung di bawah pantauan PBB.

Berdasarkan perjanjian tersebut, gencatan senjata diberlakukan di al-Hudaydah yang menjadi jalur 70 persen impor Yaman melalui pelabuhan di provinsi ini. Namun Arab Saudi tidak mematuhi perjanjian itu, dan militer rezim Al Saud dan sekutunya telah berulang kali membombardir Provinsi al-Hudaydah.

Sejak diberlakukan gencatan senjata di Provinsi al-Hudaydah pada Desember 2018, pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah lebih dari 55.000 kali melanggar perjanjian itu dan menyebabkan lebih dari 5.000 warga Yaman tewas dan terluka. (RA)