Transformasi Asia Barat 18 Juli 2020
-
Protes rakyat Irak terhadap AS
Transformasi Asia Barat selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya mengenai urgensi pengusiran pasukan AS dari Irak yang ditegaskan aliansi Sadiqun.
Selain itu, Jihad Islam dan Hizbullah bersatu melawan AS dan Israel, pernyataan Hamas bahwa Saudi sejalan dengan kebijakan rezim Zionis, ribuan orang Zionis berdemontrasi tuntut Netanyahu mundur dan pengadilan Yordania memutuskan pembubaran Ikhwanul Muslimin.
Sadiqun Irak: Lebih Baik Mati daripada Hidup Dijajah AS
Juru bicara aliansi Sadiqun kembali menekankan pentingnya pengusiran pasukan Amerika Serikat dari Irak. Menurutnya, jangan sampai kasus teror Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi Al Muhandis, ditutup.
Naim Al Aboudi menuturkan, sejumlah aliansi politik di parlemen Irak menyampaikan usulan kepada Perdana Menteri Mustafa Al Kadhimi supaya masalah-masalah penting seperti pengusiran pasukan Amerika, dan pemilu dini, segera diselesaikan.
Naim Al Aboudi menjelaskan, tidak ada alasan apapun yang mendasari kehadiran pasukan Amerika di Irak, dan kami menolak justifikasi apapun dari pemerintah untuk mempertahankan keberadaaan bahkan satu tentara Amerika di Irak.
Ia juga memperingatkan segala bentuk keterlambatan pemerintah Irak dalam penarikan mundur pasukan Amerika.
"Kami lebih memilih mati daripada hidup di bawah bayang-bayang kehadiran pasukan Amerika," tegas Al Aboudi.
Situs berita Al Iraq News menulis, Jubir aliansi Sadiqun mengatakan, kasus teror Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi Al Muhandis harus ditindaklanjuti.
Erdogan: Turki Lanjutkan Agresi Militer di Utara Irak !
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan kelanjutan operasi militer Turki di wilayah Kurdistan Irak hingga tercapai tujuannya.
Situs Kurdpress hari Rabu (15/7/2020) mengutip pernyataan Presiden Turki yang mengatakan, "Operasi keamanan internal dan eksternal terus berjalan sesuai rencana hingga mencapai tujuan,".
"Kami siap untuk berbicara dengan semua negara yang berpengaruh di kawasan dan kami akan terlibat dalam diplomasi konstruktif," tegas Erdogan.
Pada 27 Mei 2019, tentara Turki melancarkan operasi militer di wilayah utara Irak untuk menumpas milisi Kurdi, Partai Buruh Kurdistan (PKK).
Sementara itu, Baghdad berulangkali mengecam serangan pasukan Turki ke wilayah utara negaranya, dan menilainya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Sebelumnya, Irak telah dua kali memanggil duta besar Turki untuk Baghdad karena melanggar kedaulatan nasional Irak.
Pihak Turki mengklaim tentaranya sedang berusaha membersihkan daerah perbatasannya dari unsur-unsur Partai Buruh Kurdistan Turki (PKK) dengan melakukan operasi militer di utara Irak.
Jihad Islam dan Hizbullah Bersatu Lawan AS-Israel
Wakil gerakan Jihad Islam Palestina, dan Hizbullah Lebanon menekankan urgensi persatuan dalam menghadapi konspirasi Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel di kawasan Asia Barat.
Wakil Jihad Islam Palestina, Ihsan Ataya, saat bertemu Hassan Hoballah, wakil Hizbullah di Beirut, (15/7/2020) membicarakan perkembangan terbaru Palestina, dan kamp pengunsi Palestina.
Dalam pertemuan itu kedua pihak mengecam diamnya sebagian negara Arab terkait rencana penggabungan Tepi Barat ke wilayah pendudukan Israel, dan menegaskan opsi perlawanan untuk membebaskan Palestina, dan Masjid Al Aqsa.
Di sisi lain, wakil Hamas, Ahmed Abdul Hadi, dan Ketua Gerakan Marada Lebanon, Suleiman Frangieh bertemu di Lebanon dan menyebut proyek penggabungan Tepi Barat, dan Kesepakatan Abad, harus dilawan, dan dukungan terhadap bangsa Palestina merupakan keharusan.
Hamas: Saudi Sejalan dengan Kebijakan Rezim Zionis !
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas mengecam tindakan jaringan media Arab Saudi, Al-Arabiya yang menyerang kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Hamas menanggapi siaran berita yang ditayangkan Al-Arabiya mengenai kelompok-kelompok perlawanan Palestina, dan menyebut tindakan jaringan media Saudi sepenuhnya sejalan dengan kebijakan rezim Zionis.
Gerakan perlawanan Palestina ini menekankan bahwa program anti-Palestina yang diluncurkan Al-Arabiya didasarkan pada kebohongan dan klaim sepihak dinas keamanan rezim Zionis.
Sebelumnya, Al- Arabiya melaporkan sebanyak 16 anggota Brigade Izzuddin Qassam, sayap militer Hamas ditangkap atas tuduhan berkolaborasi dengan Israel.
Para politisi dan tokoh budaya Palestina sudah sering mengkritik televisi Arab Saudi itu karena bekerja sama dengan rezim Zionis. Al Arabiya melakukan peliputan yang sejalan dengan kepentingan Israel.
Hubungan negara-negara Arab dengan rezim Zionis mulai membaik sejak Mohammed bin Salman berkuasa di Saudi. Rezim Al Saud dan beberapa sekutunya berusaha menormalisasi hubungan dengan Israel di tengah meningkatnya kejahatan rezim itu terhadap rakyat Palestina.
Ribuan Orang Zionis Berdemontrasi Tuntut Netanyahu Mundur
Ribuan Zionis Selasa malam turun ke jalan menuntut pengunduran diri Benjamin Netanyahu dari jabatan perdana menteri Israel sebagai bentuk protes atas korupsi yang melilitnya.
Para demonstran berkumpul di depan rumah perdana menteri Israel mengusung plakat bertuliskan "Korupsi Netanyahu Menjijikkan bagi Kami" dan "Turunkan Netanyahu"
Polisi rezim Zionis mengepung para demonstran yang mengenakan masker untuk membubarkan unjuk rasa tersebut.
Netanyahu menghadapi empat kasus korupsi berat. Kasus korupsi pertama melibatkan perusahaan telekomunikasi rezim Zionis, Bezeq Telecom yang dikenal dengan "skandal 4000".
Kasus korupsi lainnya yang paling berat melilit Netanyahu yang disebut skandal 1000 mengenai penerimaan suap senilai satu juta dolar dari Arnaud Mimran yang dipergunakan untuk membiayai kampanye pemilu perdana menteri rezim Zionis.
Netanyahu juga terlibat kasus suap yang diberikannya kepada pemilik koran Yedioth Ahronoth supaya mendukung kinerjanya selama menjabat yang dikenal dengan skandal 2000.
Selain itu, Netanyahu dijerat kasus korupsi lain "skandal 3.000" berkaitan dengan pembelian tiga kapal selam dari Jerman senilai lebih dari satu miliar dolar.
Pengadilan Yordania Bubarkan Ikhwanul Muslimin
Pengadilan Banding Yordania baru-baru ini memutuskan pembubaran Ikhwanul Muslimin di negaranya. Gerakan Ikhwanul Muslimin berdiri di Yordania pada tahun 1945 dan memulai aktivitasnya di ranah politik secara terbuka sejak tahun 1952, ketika konstitusi Yordania dirancang dan disahkan. Ikhwanul Muslimin termasuk salah satu gerakan Islam paling penting di Yordania. Jabhah Amal Islami Yordania adalah sayap politik Ikhwanul Muslimin di negara Arab ini.
Jabhah Amal Islami adalah spektrum oposisi terbesar terhadap pemerintah Yordania. Gerakan ini memboikot dua pemilu parlemen pada tahun 2010 dan 2013 sebagai bentuk protes terhadap undang-undang pemilu lama yang berpijak pada prinsip "pilihan tunggal", yang diklaim sebagai penipuan pemilu, dan menyerukan reformasi aturannya. Kemudian, Jabhah Amal Islami berpartisipasi dalam pemilu parlemen 2016, dan berhasil meraih 12 persen dari kursi di parlemen.
Alasan keputusan Pengadilan Banding Yordania membubarkan Ikhwanul Muslimin berpijak dari gugatan gerakan politik ini melawan kementerian pertanahan nasional. Kementerian pertanahan nasional Yordania menghapus hak milik tanah dan perumahan sebuah asosiasi yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin. Sebab izin yang diperoleh dari pemerintah Amman pada tahun 2015, secara hukum sudah tidak lagi dimiliki oleh kelompok tersebut. Tentu saja keputusan ini memicu protes dari Ikhwanul Muslimin Yordania.
Masalah lainnya, Pengadilan Banding Yordania memutuskan pembubaran Ikhwanul Muslimin karena ketidakjelasan status hukum dan ketidakpatuhan gerakan ini terhadap ketentuan hukum Yordania. Ketidakpastian status hukum dan ketidakpatuhan Ikhwanul Muslimin di Yordania, karena termasuk gerakan transnasional yang bersifat lintas batas dari pemikiran ideologinya. Pemerintah Yordania percaya bahwa pola perilaku Ikhwanul Muslimin ini bertentangan dengan kepentingan nasional negara ini.
Selain itu, pemerintah Yordania, sebagaimana Arab Saudi, UEA, Mesir dan Bahrain, mengklaim bahwa Ikhwanul Muslimin memiliki kecenderungan teroris. Keputusan ini tidak bisa dipisahkan dari dinamika kawasan, terutama hubungan antara Mesir dan Yordania.(PH)