Demonstrasi Mengecam Normalisasi Hubungan UEA-Israel
Ribuan warga Palestina menggelar unjuk rasa di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk memprotes normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan rezim Zionis Israel.
UEA melanjutkan kemesraannya dengan rezim Zionis dan secara resmi mengumumkan hubungan diplomatik Abu Dhabi dan Tel Aviv pada harin Kamis, 13 Agustus 2020.
Kesepakatan tersebut diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataan bersama Trump, Perdana Menteri rezim Zioinis Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Al Nahyan mengklaim bahwa normalisasi hubungan UEA dan Israel "diharapkan akan memajukan upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah."
Ketua biro politik Hamas dan sekjen gerakan Jihad Islam Palestina menekankan pembatalan kesepakatan antara UEA dengan rezim Zionis, dan gerakan Palestina akan mengambil tindakan untuk melawannya.
Ismail Haniyeh dan Ziyad al-Nakhalah dalam kontak telepon hari Kamis (13/8/2020) bersepakat untuk mengambil tindakan bersama melawan perjanjian antara UEA dan rezim Zionis dengan memperkuat persatuan nasional Palestina.
Pada hari Rabu (19/8/2020), anggota kelompok Hamas dan Fatah berpartisipasi dalam unjuk rasa memprotes normalisasi hubungan Abu Dhabi dan Tel Aviv.
Pada hari Kamis (20/8/2020), Perdana Menteri Palestina Mohammaed Shtayyeh di hadapan pengunjuk rasa di di desa Turmus'ayya mengatakan, hari ini kami memberitahu dunia bahwa kami bersatu melawan Kesepakatan Abad, aneksasi dan normalisasi.
Sekitar 2.000 warga Palestina ikut serta dalam unjuk rasa di Turmus'ayya di utara Tepi Barat yang terletak di antara kota Ramallah dan Nablus . Sebelumnya pada hari yang sama, ratusan warga Palestina menggelar protes di Gaza untuk mengecam kesepakatan UEA dan rezim Zionis.
Pengumuman resmi normalisasi hubungan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv, juga memicu reaksi dari Otoritas Palestina dengan menarik duta besarnya di Abu Dhabi, dan memanggil duta besar UEA di Ramallah.
Rezim Zionis dan UEA memulai normalisasi hubungan sebagai bagian dari upaya Presiden AS mengimplementasikan Kesepakatan Abad yang menargetkan pengakuan terhadap eksistensi Israel oleh negara-negara Arab dan Muslim.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina, terutama Hamas dan Jihad Islam bereaksi keras terhadap tindakan memalukan Abu Dhabi yang mengumumkan dimulainya hubungan diplomatik antara UEA dan rezim Zionis.
UEA dan rezim ZIonis berencana untuk bertukar kedutaan dan duta besar. Dengan kesepakatan ini, UEA menjadi negara Arab ketiga yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania, masing-masing pada 1979 dan 1994. (RA)