Menlu Irak: Kawasan Butuh Dialog Langsung antar Negara
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i92080-menlu_irak_kawasan_butuh_dialog_langsung_antar_negara
Menteri luar negeri Irak menekankan bahwa negara-negara kawasan membutuhkan dialog langsung dan menggulirkan berbagai isu secara transparan untuk mereduksi ketegangan.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Feb 24, 2021 17:07 Asia/Jakarta
  • Menlu Irak Fuad Hussein
    Menlu Irak Fuad Hussein

Menteri luar negeri Irak menekankan bahwa negara-negara kawasan membutuhkan dialog langsung dan menggulirkan berbagai isu secara transparan untuk mereduksi ketegangan.

Fuad Hussein Rabu (24/2/2021) saat diwawancarai Koran al-Sharq al-Awsat cetakan Arab Saudi mengatakan, ketegangan yang ada di kawasan baik friksi antar sejumlah negara atau friksi regional berdampak pada kondisi dalam negeri Irak, Arab Saudi dan seluruh negara.

Menlu Irak menjelaskan, kita membutuhkan pembahasan dan pemaparan isu secara jelas untuk menjauhkan ketegangan, dan tanpa adanya keamanan di kawasan maka tidak mungkin menjamin keamanan nasional karena jika kawasan tegang, masalah ini berdampak pada seluruh negara di tingkat dalam negeri serta jika negara memiliki riksi atau konfrontasi maka hal ini akan mempengaruhi kawasan."

"Apa yang terjadi di Suriah berdampak pada Irak dan apa yang terjadi di Irak berdampak pada negara-negara Arab Teluk Persia serta seluruh negara, sehingga situasi keamanan sangat saling berhubungan," tambah Fuad Hussein.

Menlu Irak menekankan, akar masalahnya mungkin berada di wilayah geografis tertentu, tetapi cabangnya menyebar ke negara lain, oleh karena itu kami membutuhkan sebuah dialog langsung antar negara di kawasan guna menyelesaikan kendala ini. Selain itu, kita perlu mengetahui bagaimana mengatur mekanisme dialog.

"Eskalasi tensi mengarah ke kekerasan, bentrokan dan perang serta hasilnya adalah kehancuran dan di Irak kita menjadi korban kehancuran baik infrastruktur maupun struktur sosial budaya atau ekonomi, dan semua ini adalah akibat dari konflik bersenjata," pungkasnya. (MF)