Menlu Prancis: Perbedaan Pandangan Kami dengan AS-Inggris Tajam
(last modified Fri, 08 Oct 2021 03:23:25 GMT )
Okt 08, 2021 10:23 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian
    Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa perbedaan dengan Australia, Amerika Serikat, dan Inggris tetap ada dan dalam.

Menlu Prancis menegaskan, sengketa pembatalan kontrak pembelian kapal selam Prancis dan sekaligus kesepakatan Australia dengan Amerika Serikat untuk membeli kapal selam nuklir dari negara ini tetap ada.

Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa kenyataannya adalah bahwa krisis yang kita hadapi sekarang adalah serius, dan tidak demikian bahwa, karena pembicaraan di antara kita telah dimulai, maka krisis telah berakhir.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian

Para pejabat Prancis bereaksi keras menyusul ketegangan baru-baru ini antara Paris dan Washington terkait pembatalan pembelian 12 kapal selam dari Prancis oleh Australia senilai €31 miliar dan pembelian delapan kapal selam nuklir dari Amerika Serikat. Mereka bahkan tidak segan menggunakan bahasa non-diplomatik untuk mengutuk tindakan ini.

Sekalipun Amerika Serikat berusaha menekankan Prancis yang ditandai dengan kunjungan baru-baru ini Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Paris dan melakukan pertemuan dengan para pejabat senior Prancis, termasuk Presiden Emmanuel Macron, tetapi Pernyataan Menteri Luar Negeri Prancis tentang posisinya terkait hubungan dengan tiga negara blok Barat utama, terutama Amerika Serikat dan Inggris, bagaimanapun juga, telah mempertahankan sikap Paris untuk tetap mengkritik Washington dan menekankan perbedaan yang berkembang dengan London.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa tidak ada tindakan efektif yang diambil oleh Amerika Serikat untuk menutupi kerugian Prancis dari pembatalan perjanjian pembelian kapal selam dan undangannya untuk bergabung dengan aliansi Barat di kawasan Indo-Pasifik. Sejatinya, pemerintah Biden hanya berusaha menenangkan otoritas Prancis dengan serangkaian permintaan maaf diplomatik dan pujian atas peran Prancis di Eropa dan kancah internasional.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa perbedaan dengan Australia, Amerika Serikat, dan Inggris tetap ada dan dalam. 

Sementara dalam praktiknya, Amerika Serikat bukan hanya mengecilkan peran Eropa, dan khususnya Prancis, di kawasan strategis Indo-Pasifik, tetapi juga secara sadar melanggar kepentingan Prancis demi kepentingannya sendiri. Macron sekarang menyerukan kenaifan dalam hubungan Eropa-Amerika dan memperingatkan negara-negara Eropa tentang mempercayai Washington.

"Selain menciptakan perpecahan, tindakan ini akan membuka jalan bagi otonomi yang lebih strategis bagi Eropa dari Amerika Serikat," kata politisi Prancis Marc Finnad, mengacu pada perjanjian Washington-Canberra baru-baru ini tentang kapal selam nuklir.

Tentu saja, Paris tampaknya berusaha memulihkan posisinya di kawasan itu, dan meskipun sangat tidak puas dengan keputusan Australia untuk membatalkan kontrak bernilai miliaran dolar untuk membeli kapal selam Prancis, Paris mulai memperbaiki hubungan. Terkait hal ini, pemerintah Prancis mengembalikan duta besarnya untuk Australia.

Isu penting lainnya adalah penekanan Le Drian pada eskalasi perselisihan Prancis-Inggris.

Pada kenyataannya, setelah penerapan Brexit, yaitu pemisahan Inggris dari Uni Eropa, London mengambil langkah untuk lebih memisahkan diri dari Uni Eropa dan juga melanggar kepentingan negara-negara UE, terutama Prancis, dalam berbagai kasus, termasuk hak penangkapan ikan dan sikap keras menolak masuknya pencari suaka dari Prancis ke Inggris melalui Selat Inggris.

Menurut Le Drian, perbedaan London dengan Uni Eropa lebih tentang perikanan, imigrasi, Protokol Irlandia Utara dan kini ketidakpercayaan antara kedua belah pihak. Selain perbedaan Prancis dengan Inggris dalam dimensi Eropa, Paris kini lebih kritis terhadap London atas kerja sama penuhnya dengan Washington di kawasan Indo-Pasifik, termasuk pengumuman aliansi tripartit AUKUS dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

AUKUS

Pada dasarnya, dalam peran sekutu strategis Washington, London sekarang menjauhkan diri dari Eropa dan mencoba mendefinisikan apa yang disebut peran global untuk dirinya sendiri, yang dalam banyak kasus bertentangan dengan kepentingan Eropa. Semua faktor ini telah memperlebar jurang pemisah antara Prancis dan Inggris. (SL)