Mencermati Defisit Neraca Perdagangan AS yang Melebar Tajam
Defisit neraca perdagangan AS mencapai rekor tertinggi 17,5 persen pada November, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Defisit neraca perdagangan AS adalah $97,8 miliar pada November, naik dari $83,2 miliar pada bulan sebelumnya, menurut Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu (29/12/2021).
Defisit neraca perdagangan AS melebar karena impor naik pada November sementara ekspor turun. Wabah corona berdampak signifikan terhadap defisit neraca perdagangan AS.
Neraca perdagangan atau net ekspor adalah selisih antara nilai ekspor dan impor selama periode waktu tertentu dalam hubungan perdagangan antara kedua negara.
Jika ekspor melebihi impor, jumlah positif ditetapkan sebagai surplus perdagangan. Jika impor melebihi ekspor, nilai negatif diidentifikasi sebagai defisit perdagangan atau kesenjangan perdagangan.
Masalah defisit neraca perdagangan AS adalah masalah lama bagi ekonomi terbesar dunia. Selama beberapa dekade, Amerika Serikat selalu memiliki lebih banyak impor daripada ekspor karena konsumerisme yang berlebihan dan dominasi dolar atas sistem keuangan dunia.
Hal ini lambat laun memunculkan fenomena defisit neraca perdagangan, terutama dalam hubungan perdagangan dengan negara-negara dengan ekonomi berorientasi ekspor seperti Cina dan Jerman.
Sekalipun demikian, Washington telah mengklaim bahwa negara-negara ini menyalahgunakan keuntungan perdagangan AS. Hal ini menyebabkan perang dagang besar dengan Cina selama kepresidenan Donald Trump, dan konfrontasi perdagangan dengan sekutu AS seperti Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.
Trump menyalahkan Cina karena meningkatkan defisit perdagangan AS, dan menekankan bahwa Beijing tidak adil terhadap impor dan ekspor. Dia membuat tuduhan serupa terhadap Uni Eropa, terutama Jerman, dan berusaha mengubah situasi yang menguntungkan Amerika dengan meningkatkan ekspor AS ke negara-negara tersebut.
Defisit neraca perdagangan AS mencapai rekor tertinggi 17,5 persen pada November, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Defisit neraca perdagangan AS adalah $97,8 miliar pada November, naik dari $83,2 miliar pada bulan sebelumnya, menurut Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu (29/12/2021).
Namun apa yang terjadi dalam praktik adalah kelanjutan dari defisit neraca perdagangan AS di era Trump dan sekarang di bawah Presiden Joe Biden.
"Meskipun ada seruan dari komunitas bisnis Amerika untuk mengurangi ketegangan, Joe Biden sejauh ini telah memperkuat kebijakan pendahulunya dengan memperkuat aliansi anti-Cina dan menjatuhkan lebih banyak sanksi," kata Yukon Huang, pakar ekonomi merujuk pada perang dagang AS-Cina di bawah Trump.
Tentu saja, dalam beberapa tahun terakhir, selain faktor sebelumnya, faktor baru, yakni wabah virus Corona dan penyakit COVID-19, turut menambah defisit neraca perdagangan AS. Epidemi Corona telah mengguncang ekonomi AS, menutup banyak bisnis di negara itu dan menjerumuskannya ke dalam krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menurut banyak ekonom, jauh lebih buruk daripada di tahun 1930-an.
Hal ini menyebabkan penurunan ekspor AS akibat menurunnya produksi industri dan aktivitas perdagangan akibat pembatasan Corona, dan di sisi lain, meningkatkan kebutuhan barang dan produk impor. Faktor ini menyebabkan tren peningkatan defisit neraca perdagangan AS dalam beberapa bulan terakhir.
Perekonomian dan perdagangan AS pada dasarnya menghadapi masalah besar dan berkepanjangan yang berujung pada isu kemerosotan ekonomi AS. Masalah ini memiliki berbagai dimensi seperti peningkatan signifikan dalam defisit anggaran federal AS, peningkatan defisit neraca perdagangan AS dengan kekuatan ekonomi lain, terutama Cina, peningkatan signifikan dalam utang nasional AS hingga lebih dari $ 28 triliun, penurunan peran dolar dalam situasi keuangan global dan cadangan devisa, penurunan produksi industri dan tren erosi infrastruktur yang berkembang di Amerika Serikat.