Jan 10, 2022 20:55 Asia/Jakarta
  • Kebakaran di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh
    Kebakaran di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Polisi Bangladesh mengonfirmasi kebakaran di kamp pengungsi Muslim Rohingya di wilayah negara ini.

Menurut juru bicara polisi pengawas keamanan kamp pengunsgi Rohingya, sekitar 1200 rumah musnah di kebakaran ini dan lebih dari lima ribu orang kehilangan tempat tinggalnya.

Kamp pengungsi Muslim Rohingya terletak di perbatasan bersama Bangladesh dan Myanmar dan pemerintah Dhaka memindahkah sebagian mereka ke pulau terpencil. Berlanjutnya kebakaran di kamp pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh menunjukkan bahwa kamp ini tidak memiliki keamanan yang memadai dan juga fasilitas pemadam kebakaran.

Kamp Pengungsi Rohingya

Muslim Rohingya yang kehilangan tempat tinggal karena berlanjutnya kekerasan berdarah militer ekstrim dan pengikut Budha radikal, kini masih hidup dalam kondisi terburuk di berbagai kamp negara tetangga khususnya di Bangladesh.

Marzuki Darusman, ketua tim pencari fakta mantan jaksa Indonesia mengatakan, "Jumlah Muslim Rohingya yang tewas dalam serangan militer Myanmar tidak jelas, tapi ratusan ribu pengungsi Muslim adalah warisan kejahatan anti-kemanusiaan di negara ini yang hidup dalam kondisi terburuk di berbagai kamp pengungsi."

Ketidakpedulian komunitas internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atas kondisi pengungsi Muslim Rohingya membuat mereka bukan saja kehilangan harapan untuk kembali ke rumahnya di Myanmar, bahkan mereka kondisi mereka dilupakan. Padahal PBB menyebut Muslim Rohingya sebagai etnis minoritas paling tertindas di dunia dan mendapat perlakukan paling zalim dan tidak adil di Myanmar.

Pemerintah Myanmar tidak memberi kewarganegaraan kepada etnis ini dan menyebutnya sebagai pengungsi Bangladesh. Sementara keberadaan Muslim di Myanmar dan di kawasan Arakan atau Provinsi Rakhine, telah ada sejak ratusan tahun lalu. Bahkan etnis ini memiliki kerajaan di daerah tersebut. Tapi militer radikal dan Budha ekstrim sejak satu dekade lalu berusaha untuk merampas lahan pertanian dan juga rumah Muslim Rohingya. Dengan demikian mereka meningkatkan aksi pembantaian terhadap Muslim Rohingya dan merampas harta benda etnis ini.

Mohammad Nasim, staf kesehatan dan kesejahteraan Bangladesh meyakini, "Muslim Rohingya terus diabaikan dunia, tapi Bulan Sabit Republik Islam Iran memberi bantuan besar dalam menyelesaikan kesulitan pengungsi Rohingya dengan mengirim bantuan kemanusiaan."

Muslim Rohingya

Bagaimanapun juga, Muslim Rohingya berharap OKI berusaha menyelesaikan kesulitan mereka mengingat kondisi yang alaminya saat ini. Negara-negara Barat sebelumnya dengan kedok kemanusiaan menggulirkan klaim bantuan kepada Muslim Rohingya dan saat mengunjungi kamp-kamp pengungsi Rohingya, mereka ramai-ramai mengambil foto kenang-kenangan, tapi dalam praktek mereka tidak melakukan tindakan apa pun untuk menyelesaikan kendala utama pengungsi ini.

Dengan demikian, Muslim Rohingya berharap negara-negara Islam dan OKI secara praktis membantu menyelesaikan kesulitan mereka, sehingga mengakhiri pengungsian mereka dengan mengembalikannya ke negara mereka. (MF)

 

Tags