Blinken: Keluar dari JCPOA, Keputusan Terburuk AS
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menilai keputusan Trump menarik AS keluar dari JCPOA sebagai salah satu keputusan terburuk dalam kebijakan luar negeri Washington.
Antony Blinken dalam wawancara dengan NPR pada Kamis (13/1/2022) mengatakan, "Salah satu keputusan terburuk dalam kebijakan luar negeri AS adalah menarik diri dari JCPOA, yang menyebabkan kita sekarang berada dalam posisi terjepit. Alih-alih mencapai kesepakatan baru yang lebih baik, Iran memajukan program nuklirnya dalam bentuk yang lebih berbahaya,".
Dia juga mengklaim program destruktif Iran telah meningkat di seluruh kawasan menyusul penarikan Amerika Serikat dari JCPOA.
Blinken telah berulang kali menyalahkan pemerintah Republik dan ekstremisme Donald Trump karena menarik AS keluar dari JCPOA.
Sebelumnya, Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengkritik keputusan Trump menarik diri dari JCPOA, dengan mengatakan "Keputusan ini terlepas dari apa yang mungkin terjadi di masa depan."
Mantan Presiden AS Donald Trump, setelah secara sepihak menarik diri dari JCPOA pada 2018, memberlakukan sanksi baru terhadap Iran sejalan dengan apa yang disebutnya sebagai kebijakan tekanan maksimum, selain mengembalikan sanksi yang ditangguhkan berdasarkan perjanjian.
Pemerintahan baru AS yang dipimpin oleh Joe Biden mengakui kegagalan kebijakan tekanan maksimumnya dan mengatakan akan membawa Washington kembali ke JCPOA, tetapi sejauh ini menolak untuk mengambil tindakan apa pun.
Republik Islam Iran telah menekankan bahwa mereka akan kembali ke komitmennya ketika Amerika Serikat mencabut semua sanksi terhadap Iran, dan Tehran memverifikasi implementasi pencabutan sanksi tersebut.(PH)