Mar 26, 2022 17:29 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, para pemimpin Eropa memiliki pendekatan mirip Hitler dalam pernyataan mereka terkait Rusia.

Lavrov pada hari Jumat (25/3/2022) membandingkan taktik Eropa dengan taktik Nazi Jerman. Dia mengecam sanksi luas terhadap Rusia.

Menlu Rusia mengatakan bahwa para pejabat Eropa telah meminjam istilah "perang total" dari buku pedoman Hitler.

"Mereka telah mendeklarasikan perang hibrida sejati, perang total terhadap kami," kata Lavrov pada pertemuan di Moskow, seperti dikutip AFP.

"Istilah ini, yang digunakan oleh Nazi Jerman, sekarang digunakan oleh banyak politisi Eropa ketika mereka mengatakan apa yang ingin mereka lakukan dengan Rusia," ujarnya.

Lavrov menuturkan, pejabat Eropa tidak merahasiakan tujuan mereka untuk menghancurkan, merusak, memusnahkan dan mencekik ekonomi dan Rusia secara keseluruhan.

Presiden Ruisia Vladimir Putin memerintahkan operasi khusus di Donbass pada tanggal 24 Februari 2022 setelah para pejabat tinggi di Donetsk dan Luhansk meminta bantuan militer kepada pemerintah Moskow.

Setelah itu, jet tempur, artileri, dan sistem rudal Rusia menargetkan posisi dan pangkalan militer Ukraina. Putin menekankan bahwa serangan ke Ukraina untuk menumpas Naziisme dan melucuti senjata Ukraina.

Serangan ke Ukraina dilakukan bersamaan dengan permintaan berulang para pejabat Kyiv untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan penerimaan bantuan jutaan dolar dari Barat, serta langkah-langkah provokatif Barat di dekat perbatasan Rusia.

Setelah invasi dimulai, negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat memberikan dukungan keuangan dan militer yang luas kepada Ukraina dan mengirim pasukan bayaran dari berbagai negara untuk melawan pasukan Rusia.

Perang Rusia dan Ukraina kini memasuki bulan kedua, dan sejauh ini 25 negara telah mengirimkan berbagai senjata ke Ukraina. AS dan sekutunya juga memberlakukan sanksi keras terhadap pemerintah Moskow. (RA)

Tags