Dampak Protes Massa Pendukung Imran Khan dan Skenario Mendatang
Pendukung Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan, Imran Khan yang tersebar di seluruh penjuru negara ini turun ke jalan untuk mendukungnya.
Mereka meneriakkan slogan-slogan mendukung Imran Khan yang dianggap melawan Amerika Serikat. Imran Khan dalam pertemuan dengan sesama anggota Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) mengatakan bahwa anggota partainya tidak akan berada di parlemen dalam keadaan apa pun.
"PTI tidak akan duduk dengan orang-orang yang telah menjarah Pakistan dan memasuki parlemen dengan dukungan pihak asing," kata perdana menteri yang digulingkan itu.
Protes jalanan yang terus berlanjut di berbagai kota Pakistan menunjukkan bahwa para pendukungnya tidak menerima perubahan politik Pakistan, yang dianggap PTI berasal dari luar negeri.
Pendukung perdana menteri Pakistan yang digulingkan, seperti anggota partai Tehreek-e-Insaf, melihat penggulingan pemerintahan Imran Khan sebagai hasil dari konspirasi Amerika dengan partai-partai oposisi di parlemen Pakistan.
Itulah sebabnya, hanya beberapa jam setelah mosi tidak percaya oleh 174 anggota parlemen Pakistan terhadap Imran Khan pekan lalu, protes jalanan oleh para pendukungnya dimulai di berbagai kota di negara itu, dan terus berlanjut.
Kehadiran jutaan pendukung Imran Khan dalam demonstrasi jalanan untuk mendukungnya di Pakistan adalah tanda dukungan rakyat untuk Perdana Menteri yang digulingkan, yang dapat mempersulit kerja pemerintahan baru Pakistan.

Meskipun para pendukung Imran Khan turun ke jalan untuk memprotes penggulingan perdana menteri dukungan mereka dan menyerukan kembalinya demokrasi sejati ke Pakistan, tapi demonstrasi ini tidak akan mengubah situasi di politik di Pakistan.
Pengalaman menunjukkan bahwa protes jalanan tidak banyak berpengaruh pada perubahan yang diharapkan oleh pengunjuk rasa. Pendukung Mohammad Nawaz Sharif turun ke jalan selama beberapa hari setelah ia digulingkan pada Juli 2017 atas tuduhan terlibat dalam kasus korupsi yang dikenal sebagai "Panama Papers", tetapi protes tersebut tidak berdampak signifikan.
Protes jalanan, bahkan petisi ke Mahkamah Agung tidak dapat mengubah situasi saat ini, karena pencopotan Imran Khan dari jabatan Perdana Menteri Pakistan dilakukan sesuai prosedur hukum di negara ini melalui mosi tidak percaya di parlemen Pakistan.
Satu-satunya harapan bagi pendukung masyarakat sipil dalam jangka pendek adalah pengunduran diri massal anggota partai Tehreek-e-Insaf dari parlemen Pakistan dan diadakannya pemilu legislatif dini.
Pasalnya, PTI memiliki lebih dari 100 anggota di parlemen Pakistan, dan pengunduran diri massal mereka akan mencegah badan itu terus berfungsi dan pemilu legislatif dini tidak akan terhindarkan.
Jika parlemen Pakistan kehilangan legitimasinya dengan pengunduran diri massal anggota parlemen PTI, maka pemilu dini akan menjadi harapan baru bagi para pendukung partai yang kali ini mungkin bisa meraih mayoritas di parlemen.
Jika karena alasan apapun pemilu legislatif dini tidak diadakan di Pakistan, maka para pendukung Imran Khan harus menunggu sampai tahun depan untuk pemilihannya kembali sebagai perdana menteri yang memberikan harapan kuat untuk menang.(PH)