Cina Protes Intervensi G7 dalam Masalah Hong Kong
Kementerian luar negeri Cina menilai sikap baru Kelompok Tujuh (G7) dalam masalah proses penunjukan kepala eksekutif Hong Kong yang baru, sebagai bentuk intervensi dalam urusan internal Cina.
Sebelumnya G7 menyampaikan sikap prihatin terhadap proses pemilihan kepala pemerintahan baru Hong Kong dan menggarisbawahi kekhawatiran yang lebih besar tentang kebebasan mendasar di pusat bisnis Asia itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian dalam konferensi pers mengatakan bahwa beberapa negara ingin mengabaikan kemajuan demokrasi di Hong Kong, dan menyerukan supaya mereka menghormati kedaulatan Cina serta norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional.
John Lee terpilih sebagai pemimpin baru Hongkong pada hari Minggu, dengan lebih dari 99 persen suara. John Lee akan menggantikan pemimpin Hong Kong saat ini Carrie Lam pada 1 Juli 2022.
Dia bulan lalu memenangkan dukungan dari 786 anggota Komisi Pemilihan Hong Kong untuk mendukung pencalonannya.
Hong Kong, dengan populasi 7.230.000 dan salah satu pasar keuangan dan komersial terpenting di Asia, berada di bawah kekuasaan Inggris dari tahun 1842 hingga 1997, tetapi menjadi bagian dari wilayah Cina pada tahun 1997.(PH)