Mengapa Barat Berupaya untuk Membentuk "NATO Internasional" ?
(last modified Tue, 17 May 2022 02:44:46 GMT )
May 17, 2022 09:44 Asia/Jakarta

Sementara isu keanggotaan NATO di berbagai negara, terutama Ukraina, kini telah menjadi krisis global, Menteri Luar Negeri Inggris justru berbicara tentang pembentukan "Aliansi NATO Internasional".

Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss dalam pertemuan informal para menteri luar negeri NATO di Berlin menyinggung kebijakan pintu terbuka NATO sebagai satu keharusan.

Menurutnya, "Keamanan di Eropa akan diperkuat jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan aliansi militer ini, tetapi masalah penting hari ini adalah fokus pada satu NATO Internasional. Karena, sementara memberikan keamanan bagi kawasan Eropa, juga harus menjaga keamanan kawasan Indo-Pasifik (Samudra Hindia dan Pasifik)."

Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss

Truss telah menyerukan ekspansi NATO di dunia, sementara Rusia dan Cina sebelumnya sangat menentang ekspansi pakta pertahanan ini dan menyebutnya akan melemahkan keamanan global.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) didirikan di Washington pada tahun 1940-an dengan tujuan pertahanan kolektif dan sekarang Amerika Serikat dan banyak negara Eropa serta negara tetangga Eropa menjadi anggotanya.

Faktanya, negara-negara anggota NATO telah berjanji untuk mempertimbangkan serangan militer terhadap satu atau lebih negara anggota di Eropa atau Amerika Utara sebagai serangan terhadap semua negara anggota dan akan bersama-sama melawannya.

Pakta pertahanan, yang dibentuk setelah eskalasi Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, sebenarnya merupakan upaya Amerika Serikat untuk memobilisasi negara-negara Eropa demi membela diri dan, tentu saja, memperluas kekuatan AS untuk melawan ancaman apapun serta untuk mengontrol negara-negara seperti Jerman.

Dengan perubahan politik global dan terhapusnya blok-blok di dunia yang ada selama Perang Dingin, NATO juga mengubah beberapa tujuannya dan menempatkan rencana untuk memperluas kegiatannya ke arah timur dengan tujuan mempengaruhi wilayah tersebut.

Sementara isu keanggotaan NATO di berbagai negara, terutama Ukraina, kini telah menjadi krisis global, Menteri Luar Negeri Inggris telah berbicara tentang pembentukan "Aliansi NATO Internasional".

Dalam hal ini, negara-negara seperti Polandia, Hongaria dan Republik Ceko bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, dan tujuan-tujuan ini terus diupayakan dalam format baru.

NATO dalam beberapa dekade terakhir, sebenarnya telah bertindak sebagai lengan militer Amerika Serikat dan Eropa dalam melayani tujuan intervensionis dan ketamakan Barat. Sehingga dalam krisis Ukraina saat ini, negara-negara Barat telah masuk mendukung keinginan Ukraina.

Bahkan bagi para pejabat AS, tampaknya mengendalikan Moskow dan memperluas NATO ke Eropa Timur saja tidak cukup.

Kini isu ekspansi NATO telah diangkat sebagai NATO Internasional oleh Menteri Luar Negeri Inggris. Sebuah kebijakan yang bertujuan untuk memperluas hegemoni militer AS di dunia, terutama dalam menghadapi Rusia dan Cina.

Negara-negara Eropa anggota NATO tampaknya mencoba untuk mendefinisikan kembali misi NATO dengan partisipasi AS, dengan memperbesar tingkat ancaman Rusia. Hal itu juga dilakukan dengan mencermati polarisasi kekuatan baru di dunia dan bergesernya pusat keseimbangan dari Samudra Atlantik ke Samudra Pasifik.

Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

"NATO tidak pernah menjanjikan tidak ada perluasan, dan ini berasal dari beberapa perjanjian internasional," kata Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dalam konteks saat ini, para pejabat AS dengan bekerja sama dengan Eropa tampaknya mendorong ekspansi NATO lebih dari sebelumnya. Sebuah proyek yang mereka harapkan untuk meningkatkan kekuatan militer AS di dunia, tetapi negara-negara di seluruh dunia tampaknya tidak akan menerimanya.(sl)