Aug 03, 2022 17:52 Asia/Jakarta
  • Joe Biden dan Teror Ayman al-Zawahiri
    Joe Biden dan Teror Ayman al-Zawahiri

Sebelum berita teror Ayman al-Zawahiri, pemimpin al-Qaeda di teras tempat tinggalnya di kawasan diplomatik Kabul, Afghanistan dirilis, berita mengenai al-Qaeda sepertinya tenggelam dan setiap nama kelompok takfiri dan teroris disebut, ini mengacu pada Daesh (ISIS).

Oleh karena itu, al-Qaeda dan pejabatnya termasuk Ayman al-Zawahiri berubah menjadi kartu usang.

Dengan demikian pertanyaan pertama terkait teror Ayman al-Zawahiri dan propaganda besar-besaran terkait dirinya adalah apa tujuan Amerika atau apa yang dikejar Washington di kasus ini, serta mengapa Amerika melakukan hal ini di saat ini ?

Sedikitnya ada empat faktor di masalah ini, yang memperjelas tujuan Amerika:

Pertama, selama beberapa hari lalu beredar berita mengenai resesi ekonomi Amerika dan meski partai berkuasa Demokrat menolak hal ini, tapi data yang dirilis terakit hal ini sepenuhnya jelas dan menurut mayoritas pengamat, resesi ekonomi benar-benar terjadi. Mengingat perang Ukraina tidak ada prospek yang jelas untuk keluar dari resesi ini dalam waktu singkat.

Ayman al-Zawahiri

Dari sisi ini, pembunuhan dan teror Ayman al-Zawahiri serta  propaganda luas yang terkait dengan representasi peristiwa 11 September telah membawa fungsi ini bagi Amerika untuk mengalihkan pikiran opini publik domestik dari masalah ekonomi dalam negeri dan masalah keamanan serta isu internasional. Dari sudut pandang ini, mengingat berlanjutnya tantangan dan krisis ekonomi Amerika, pembunuhan serta teror Ayman al-Zawahiri dapat disebut sebagai bagian dari proyek keamanan. Oleh karena itu, kemunculan persitiwa seperti ini atau setiap tindakan yang mampu menyimpangkan opini publik dari isu internal ke arah isu luar sudah dapat diprediksikan.

Tujuan kedua yang dapat disebutkan dalam hal ini adalah menurunnya popularitas Joe Biden dan kelemahan dan cacat fisiknya, terutama setelah tertular Corona, yang terjadi setelah perjalanannya ke Israel dan Arab Saudi yang memicu rumor dan desas desus baru. Dari sudut pandang ini, dengan menyatakan bahwa dia secara pribadi mengeluarkan perintah untuk membunuh Ayman al-Zawahiri, sambil menampilkan dirinya sebagai sosok yang kuat, Joe Biden meminta untuk mengulangi kisah Barack Obama dalam pembunuhan dan teror Bin Laden dan Trump dalam pembunuhan dan teror pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Dari sudut pandang ini, tampaknya Biden sendiri telah sampai pada kesimpulan bahwa ini akan menjadi masa jabatan terakhirnya sebagai presiden dan oleh karena itu ia ingin meninggalkan warisan seperti Obama dan Trump dalam membunuh para pemimpin al-Qaeda dan ISIS.

Alasan atau tujuan ketiga dari pembunuhan dan teror Ayman al-Zawahiri di rentang waktu saat ini adalah untuk menyongsong pemilu sela DPR Amerika yang berdasarkan laporan yang ada, kubu Demokrat tidak dalam kondisi yang baik. Dari sisi ini, tujuan dari pembunuhan dan teror Ayman al-Zawahiri adalah untuk mempersiapkan kartu besar pemilu dengan tujuan memperbaiki dan memperkuat posisi partai berkuasa Demokrat.

Dan pada akhirnya, faktor keempat adalah salah satu kesalahan kebijakan luar negeri Joe Biden adalah ia telah menyia-nyiakan dana beberapa triliun dolar Amerika di perang Afghanistan, dan dengan penarikan pasukan Amerika, ia telah menyerahkan Kabul kepada sekutu al-Qaeda di dalam negeri an kepada rival Amerika di luar.

Dari sudut pandang ini, Amerika dan Joe Biden telah mencoba untuk menanamkan pesan pembunuhan Ayman al-Zawahiri bahwa mereka terus memainkan peran dalam perkembangan di Afghanistan dan pada saat yang sama mereka telah mencoba untuk berpura-pura bahwa mereka mampu untuk membawa Taliban bersama mereka dalam masalah ini, terutama bahwa pembunuhan ini terjadi segera setelah Amerika Serikat melepaskan sebagian dari aset Afghanistan yang diblokir untuk mengurangi tekanan ekonomi negara ini, dan dari sudut pandang ini, pembunuhan ini bisa sebagai imbalan untuk rilis ini. (MF)

 

Tags