Survei: Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris Paling Dibenci
Sebuah jajak pendapat terbaru di Inggris menunjukkan bahwa Boris Johnson menjadi perdana menteri Inggris terburuk dalam periode pasca-Perang Dunia II, dan paling dibenci di negara ini.
Survei yang dilakukan oleh perusahaan polling Ipsos baru-baru ini mengungkapkan bahwa para responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap kinerja perdana menteri Inggris sejak 1945 hingga sekarang, dan sekitar 49 persen percaya bahwa Boris Johnson berkinerja buruk selama masa perdana menterinya.
Hasil polling ini menyebutkan bahwa Boris Johnson lebih buruk dari hasil dua perdana menteri sebelumnya di Inggris, Theresa May dan David Cameron.
Sebanyak 41 persen responden menilai kinerja Theresa May dan 38 persen dari kinerja David Cameron selama mereka menjabat sebagai Perdana Menteri buruk. Keduanya meraih tempat kedua dan ketiga dalam polling ini setelah Boris Johnson.
Sementara itu, sekitar 33 persen dari total 1.100 peserta jajak pendapat Ipsos imenilai Johnson memiliki kinerja yang baik sebagai perdana menteri.
Sekitar 36 persen responden menilai Tony Blair dan 43 persen dari responden menyebut Margaret Thatcher berkinerja baik.
Perdana menteri Inggris yang paling populer di antara semua perdana menteri negara itu setelah Perang Dunia II dalam jajak pendapat ini adalah Winston Churchill.
Sebanyak 62 persen mengatakan dia telah tampil baik sebagai Perdana Menteri Inggris.
Johnson juga salah satu dari sedikit Perdana Menteri Inggris dengan persentase lebih tinggi dari mereka yang menilai kinerjanya buruk daripada persentase mereka yang menilai kinerjanya baik.
Jajak pendapat ini dilakukan pada 19-22 Agustus 2022.(PH)