Konflik Republik Azerbaijan dan Armenia Masuki Babak Baru
(last modified Wed, 14 Sep 2022 04:24:01 GMT )
Sep 14, 2022 11:24 Asia/Jakarta
  • Konflik Republik Azerbaijan dan Armenia Masuki Babak Baru

Kementerian Pertahanan Armenia hari Rabu mengumumkan babak baru bentrokan antara Baku dan Yerevan yang dimulai dengan penembakan artileri dan serangan pesawat tak berawak oleh pasukan Republik Azerbaijan di banyak wilayah negara itu.

Setelah 44 hari perang Nagorno-Karabakh pada tahun 2020 dan penetapan gencatan senjata, Republik Azerbaijan dan Armenia terus-menerus saling tuduh pihak lain melanggar ketentuan perjanjian yang dibuat antara kedua negara dengan mediasi Rusia.

Pada Selasa pagi, gelombang konflik atas wilayah Karabakh yang disengketakan antara Republik Azerbaijan dan Armenia mereda melalui mediasi Rusia dengan gencatan senjata yang rapuh selama beberapa jam.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi ketegangan di perbatasan antara kedua negara ini, dan upaya ini terus berlanjut."

Sementara itu, Dewan Keamanan Armenia hari Selasa secara resmi meminta bantuan Rusia dalam mengimplementasikan ketentuan Traktat Persahabatan, Kerja Sama, dan Saling Membantu, serta "Organisasi Traktat Keamanan Kolektif" dan Dewan Keamanan PBB untuk menangani konflik dengan Baku. 

Militer Republik mengklaim 50 tentaranya tewas akibat provokasi ekstensif oleh Armenia. Sebelumnya, Armenia  telah mengumumkan kematian sedikitnya 49 tentaranya.

Setelah malam pertempuran, Republik Azerbaijan menuduh Armenia melanggar gencatan senjata; Sebuah isu yang telah meningkatkan ketakutan akan konflik habis-habisan lainnya antara kedua pihak

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya tentang konflik baru-baru ini di sepanjang perbatasan Republik Azerbaijan dan Armenia, serta menyerukan langkah-langkah segera untuk menyelesaikan ketegangan antara kedua negara.

Pada hari Selasa, Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa meminta Armenia dan Republik Azerbaijan untuk kembali ke posisi mereka sebelum meningkatnya ketegangan dan mematuhi gencatan senjata.(PH)

Tags