Dampak Liz Truss Mundur, Skotlandia Semakin Kuat Ingin Lepas dari Inggris
(last modified Fri, 21 Oct 2022 09:19:25 GMT )
Okt 21, 2022 16:19 Asia/Jakarta
  • Dampak Liz Truss Mundur, Skotlandia Semakin Kuat Ingin Lepas dari Inggris

Pemimpin Partai Nasional Skotlandia menanggapi pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Liz Truss dengan memandang masalah ini sebagai alasan penting untuk pemisahan Skotlandia dari Inggris.

Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri pada hari Kamis setelah kurang dari dua bulan menjabat, dan banyak orang di negara itu marah dengan program ekonominya.

Nicola Sturgeon, Pemimpin Partai Nasional Skotlandia dalam sebuah wawancara dengan media lokal hari Kamis (20/10/2022) mengatakan, "Mari kita bebaskan diri dari kekacauan dengan meraih kemerdekaan Skotlandia dari Inggris."

"Rakyatlah yang membayar harga atas gangguan dan ketidakstabilan negara ini," ujar Menteri Pertama Skotlandia ini.

"Kita dapat membangun masa depan yang lebih baik dan lebih adil dengan pemisahan dari Inggris, dan meraih kebebasan dari kekacauan yang disebabkan oleh pemerintah Konservatif di London," tegasnya.

Partai Nasional Skotlandia selama ini gencar menyerukan pemisahan dari Inggris selama bertahun-tahun. 

Setelah kegagalan referendum pemisahan dari Inggris sebelumnya yang diadakan sebelum Brexit, partai berkuasa di Skotlandia kembali menyerukan pemisahan dari Inggris. 

Mereka percaya jika referendum diadakan, sebagian besar orang Skotlandia akan memilih keluar dari Inggris dan  Skotlandia memilih untuk bersama Uni Eropa, tetapi pemerintah Inggris sangat menentangnya.

Selama enam tahun terakhir, empat perdana menteri di Inggris telah mengundurkan diri atau dipaksa mengundurkan diri.

Britania Raya terdiri dari empat wilayah yaitu: Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.(PH)