Lonceng Bahaya Penyalahgunaan Bantuan Militer ke Ukraina
(last modified Fri, 23 Dec 2022 07:59:53 GMT )
Des 23, 2022 14:59 Asia/Jakarta
  • Presiden Ukraina Zelensky dan Presiden AS Joe Biden
    Presiden Ukraina Zelensky dan Presiden AS Joe Biden

Bantuan militer besar-besaran AS ke Ukraina telah membuat lembaga penegak hukum Pentagon waspada terhadap penjualan senjata Washington di pasar gelap dan potensi pelanggaran lainnya.

Dengan bantuan AS ke Kiev yang hampir mencapai $100 miliar tahun ini, Badan Investigasi Kriminal Pertahanan (DCIS) Pentagon sedang mencari tanda-tanda pelanggaran dalam cara pengadaan dan penggunaan senjata. Kekhawatiran tentang penyalahgunaan sebagian berasal dari kebutuhan Pentagon untuk menandatangani kontrak dengan cepat.

Bantuan senjata Barat ke Ukraina

Menurut situs Defense News, James Ives, Wakil Direktur Defense Criminal Investigative Service (DCIS) Pentagon, mengatakan kepada media, Risikonya sangat nyata karena kita berurusan dengan volume barang yang luar biasa. Banyak dari mereka memiliki kemampuan tempur, dan kami melakukannya dengan sangat cepat. Setiap kali Anda melihat upaya terburu-buru seperti ini, ada potensi segala jenis aktivitas yang harus menjadi perhatian.

Sementara sebagian besar bantuan militer yang dikirim ke Ukraina diambil dari persediaan AS, Pentagon telah menandatangani kontrak senilai $2,7 miliar untuk senjata baru.

Pembelian baru senilai 6,6 miliar dolar lainnya telah disetujui oleh Kongres. Pentagon juga mengalokasikan $6,7 miliar untuk mengganti peralatan yang dikirim ke Ukraina, yang setengahnya telah dibelanjakan.

Defense News melaporkan bahwa tim penyelidik DCIS melakukan perjalanan ke Polandia pada bulan September, di mana mereka mengamati pusat utama untuk transfer bantuan militer ke Ukraina.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mendorong orang-orang yang terlibat dalam transfer senjata untuk melaporkan kemungkinan kasus penipuan atau pengalihan.(sl)