Jan 28, 2023 12:12 Asia/Jakarta
  • Turki Kritik Kelanjutan Islamofobia di Eropa

Menanggapi aksi penistaan Al-Quran di beberapa negara Eropa, Menlu Turki mengkritisi berlanjutnya islampofobia di Eropa.

Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan ekstrem, Stram Kurs membakar salinan Al-Quran di depan kedutaan Turki di Stockholm.

Dua hari kemudian, Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok sayap kanan Pegida merobek salinan Al-Qur'an di Belanda pada hari Senin.

Tindakan anti-Islam para ekstremis Eropa tidak berakhir dan terus berlanjut. Paludan kembali mengulangi aksi ofensif ini di Kopenhagen, Denmark yang menyebabkan reaksi dunia Islam.

Menurut kantor berita Anadolu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di akun Twitter hari Jumat (27/1/2023) menanggapi tindakan ekstremis Eropa ini, dengan mengatakan,"Permusuhan terhadap Islam di Eropa tidak akan berhenti!"

"Benih kebencian yang sengaja ditanam akan meracuni seluruh masyarakat Anda," kata Menlu Turki.

"Serangan dasar seperti itu tidak dapat memengaruhi kesucian agama besar kita, Islam dan Kitab Suci kita. Tetapi itu mempermalukan mereka yang melakukan tindakan ini dan mengizinkannya," tegasnya.

Umat Islam di semua negara di dunia telah mengadakan demonstrasi untuk menghentikan eskalasi islamofobia di Eropa.

Warga Iran, bersama dengan Muslim lainnya di dunia, dari Pakistan hingga Nigeria, mengadakan demonstrasi menentang Islamofobia di Eropa kemarin, dan mengutuk tindakan ekstremis Eropa baru-baru ini terhadap Al-Qur'an.(PH)

 

Tags