Peringatan HUT Kemenangan Revolusi Islam Iran di berbagai Wilayah Asia
Peringatan HUT kemenangan Revolusi Islam Iran di berbagai negara, wilayah dan kota digelar dengan meriah.
Ribuan warga Kashmir dalam pawainya di jalan-jalan seraya memperingati HUT kemenangan Revolusi Islam Iran, menekankan dilanjutkannya jalan Imam dan para syuhada revolusi hingga tercapainya cita-cita revolusi ini. Mereka seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini juga menggelar peringatan HUT kemenangan Revolusi Islam Iran ke-44. HUT Revolusi Islam Iran atau dikenal dengan Sepuluh hari Fajar Kemenangan (Dah-e Fajr) digelar setiap tahun dari tanggal 1-11 Februari. Banyak muslim di berbagai negara bersamaan dengan rakyat Iran, menggelar peringatan Dah-e Fajr dan HUT Revolusi Islam Iran.
Rakyat Iran di tahun 1979 dengan dipimpin oleh Imam Khomeini berhasil menumbangkan rezim despotik Shah Phalevi dan secara praktis mengakhiri pengaruh politik Amerika di Iran. Peristiwa besar dan bersejarah ini teladan bagi seluruh pecinta kebebasan dunia, sehingga mereka berani melawan kubu hegemoni. Oleh karena itu, rakyat Kashmir dengan menggelar pawai dan selaras dengan himne era Revolusi Islam, memuji perlawanan terhadap kubu arogan dan perlawanan rakyat Iran menghadapi Amerika.
Mohsen Rui Sefat, pengamat internasional terkait hal ini mengatakan, "Orang-orang di anak benua India, termasuk di Kashmir, selalu memiliki kecintaan khusus pada Revolusi Islam dan menganggapnya sebagai pendukung dan dukungan mereka dalam berbagai masalah politik dan bahkan agama, dan kaum muda di anak benua itu dengan meneladani Revolusi Islam Iran semakin mantap dalam melanjutkan perjuangan melawan arogansi."
Selain anak benua India, di Asia Timur dan Asia Tenggara, para pecinta dan sahabat Revolusi Islam menggelar peringatan HUT kemenangan Revolusi Islam Iran. Acara tahun ini dihadiri banyak petinggi Malaysia termasuk Mahthir Mohamad, mantan perdana menteri Malaysia dan elit politik berusia 97 tahun, tokoh, akademisi, budayawan dan tokoh agama, pemimpin perusahaan dan perwakilan sektor swasta, dubes dan diplomat asing serta sejumlah warga Iran yang berdomisili di Kuala Lumpur.
Mahathir Mohamad dalam wawancara eksklusifnya dengan wartawan IRIB mengatakan, "Harapan kami terletak pada Iran, yang berdiri di atas kakinya sendiri sebagai negara Islam yang bebas dan merdeka dan terus maju terlepas dari semua sanksi yang kejam."
Menurut ketua parlemen Malaysia, pandangan politik muslim dan mayoritas rakyat dunia berubah karena terpengaruh Revolusi Islam Iran. Johari Abdul mengatakan, "Dunia dengan baik menyadari bahwa bagaimana sebuah negara Islam dengan bertawakkal kepada Allah dan bersandar pada dirinya sendiri, mampu meraih kemajuan dan dengan mendidik para ilmuwan dan pakar besar, berubah menjadi kekuatan unggul."
Pandangan ini juga jelas hadir di kalangan pakar dunia Islam dan mereka selalu memuji revolusi Islam dan menganggapnya sebagai tumpuan harapan dan sandaran para pencari kebebasan dunia dalam menghadapi terorisme. Profesor Osman Bakar, pakar Islam Malaysia terkait hal ini meyakini, "Dengan mencapai hasil revolusi, Iran Islam membuktikan bahwa mereka tidak akan tunduk pada kekuatan mana pun, dan Iran telah mencapai posisi terhormat di kawasan Timur Tengah, terutama di antara tetangganya dengan memiliki seorang pemimpin (Rahbar) yang layak dan bijaksana."
Mahathir Mohamad menyatakan harapan kami terletak pada Iran, yang berdiri di atas kakinya sendiri sebagai negara Islam yang bebas dan merdeka dan terus maju terlepas dari semua sanksi yang kejam.
Kajian tentang pengaruh Revolusi Islam Iran terhadap masyarakat dunia dalam empat dekade terakhir dirangkum oleh pendapat Abdul Latif Nazari.
Pakar politik ini mengatakan,"Kemenangan banyak revolusi dan perlawanan terhadap kubu arogan dipengaruhi oleh Revolusi Islam Iran, dan apa yang mendorong kemenangan rakyat Afghanistan, Suriah, Yaman dan Lebanon selama empat dekade terakhir dalam melawan musuh agama dan al-Quran serta orang-orang yang tamak terhadap tanah dan wilayah, adalah dukungan penuh Republik Islam Iran dan para pemuda yang meneladani revolusi penuh berkah ini dan ajaran murni Islam yang merasal dari Imam Khomeini."