Uni Eropa Dukung ASEAN Atasi Krisis Myanmar
David McAllister, anggota Parlemen Eropa dari Jerman, mengatakan Uni Eropa mendukung upaya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menemukan solusi atas krisis Myanmar.
McAllister dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/2/2023) mengatakan, “Kami berharap upaya tersebut bisa membuahkan hasil agar Myanmar bisa keluar dari krisis politik. Junta militer Myanmar harus melaksanakan konsensus lima poin (5PC),”.
Tiga dari lima poin yang dimaksud McAllister itu adalah pengakhiran segera kekerasan di Myanmar, dialog antara semua pihak terkait, serta penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN untuk Myanmar.
Dua poin lainnya berupa penunjukan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar dan kunjungan utusan khusus tersebut ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.
ASEAN sepakat mendukung upaya Indonesia, yang tahun ini berperan sebagai ketua, dalam kerangka lima poin tersebut.
Sementara itu, McAllister mengatakan ASEAN adalah partner dagang terbesar ketiga Uni Eropa setelah Amerika Serikat (AS) dan China.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa adalah investor terbesar kedua di negara-negara ASEAN.
ASEAN, yang didirikan pada 1967, memiliki 10 negara anggota, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.
Tahun lalu, European Investment Bank (EIB) membuka kantor perwakilan di Jakarta dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik.(PH)