Cina Mengritik Demokrasi yang Diklaim AS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengkritik demokrasi yang diklaim Amerika.
Menurut laporan televisi Aljazeera, Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengkritik AS pada hari Selasa (21/03/2023) dan mengatakan, Tindakan negara ini munafik dan Washington menggunakan demokrasi sebagai alat untuk memenuhi tujuannya dan juga untuk memecah belah dunia.
Wang Wenbin menambahkan, Presiden Cina Xi Jinping, dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menekankan dukungan Beijing untuk Moskow serta solusi damai bagi konflik internasional.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menambahkan, Xi Jinping telah mengusulkan dokumen untuk menyelesaikan krisis Ukraina dan kami berhubungan dengan semua pihak. Dokumen ini termasuk menetapkan gencatan senjata, meninggalkan teori Perang Dingin dan memulai negosiasi perdamaian.
Presiden Cina tiba di Moskow hari Senin (20/3) dalam perjalanan tiga hari dan bertemu serta berbicara dengan Presiden Rusia.
Sebelum perjalanannya ke Moskow, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan dalam sebuah artikel di surat kabar yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta, Rencana 12 poin Cina untuk menyelesaikan krisis Ukraina mencerminkan pandangan global dan menghilangkan konsekuensi dari krisis ini.
Pada bulan ke-13 perang antara Rusia dan Ukraina, dengan segala konsekuensi politik, militer, ekonomi, dan sosialnya yang meluas, negara-negara Barat terus mengirimkan senjata ke Ukraina.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, dengan mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Rusia dan memasok segala jenis senjata ringan dan berat ke Kiev, bukan hanya tidak mengambil langkah untuk mengakhiri perang di Ukraina, tetapi bahkan menyulut api konflik lebih besar dan luas.(sl)