Lavrov: Barat Jadi Penghalang Perdamaian di Ukraina
Menteri Luar Negeri Rusia menyebut negara-negara Barat Barat sebagai pihak yang mencegah terwujudnya perdamaian di Ukraina.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan memasok berbagai jenis senjata ringan dan berat ke Kyiv, yang menyebabkan perang terus berkobar di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pertemuan dengan timpalannya dari Brazil, Mauro Vieira di Brasilia hari Selasa (18/4/2023) mengatakan, "Moskow menginginkan solusi yang stabil di Ukraina, tetapi negara ini maupun Barat tidak ingin mencapai tujuan tersebut,".
"Mereka tidak melakukan apapun," kata Lavrov mengkritik kinerja Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara-negara Barat terkait perang di Ukraina.
ia juga menekankan perlunya menyelesaikan konflik ini dengan cara yang stabil dan jangka panjang.
Menteri Luar Negeri Rusia menyebut sanksi anti-Rusiayang dilancarkan negara-negara Barat sebagai hasil dari keputusan ilegal.
Dalam pertemuan ini, Menteri Luar Negeri Brazil Mauro Vieira menekankan posisi negaranya tentang perlunya gencatan senjata di Ukraina, dan membentuk kelompok negara-negara yang bersahabat dan mendukung perdamaian sebagai mediator guna enyelesaikan perang di negara ini.
Hubungan Rusia dengan berbagai negara Amerika Latin semakin meluas, meski ada tekanan dari Barat untuk mengucilkan Rusia di kancah internasional.
Brasil adalah tujuan pertama perjalanan Lavrov ke beberapa negara Amerika Latin.
Dalam beberapa hari ke depan, Menlu Rusia dijadwalkan akan mengunjungi Venezuela, Kuba, dan Nikaragua.(PH)