May 13, 2023 14:39 Asia/Jakarta
  • Menlu Austria: Anggota Uni Eropa Tidak Bersatu Tanggapi Sanksi kepada Rusia

Usai pertemuan informal para menteri luar negeri negara-negara anggota Uni Eropa, Menlu Austria mengakui adanya perbedaan internal di tubuh organisasi dalam dalam masalah sanksi terhadap Rusia dan pihak ketiga.

Pengenaan sanksi berat dan sepihak oleh negara-negara Barat, termasuk negara-negara Uni Eropa, terhadap Rusia dengan dalih perang di Ukraina menyebabkan kenaikan harga energi yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara-negara Eropa;

Sebelum perang Ukraina, Moskow memasok sekitar 40 persen gas yang dikonsumsi oleh Uni Eropa melalui jaringan pipa. Tetapi sekarang ekspor ini menuru drastis sebesar 75 persen.

Alexander Schallenberg dalam pertemuan informal menteri luar negeri Uni Eropa di Stockholm, Swedia, Jumat (12/5/2023) mengatakan, "Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi hitam dan putih, dan mengatakan bahwa setiap orang harus bergabung dengan sanksi,".

"Kami tahu ini tidak realistis, tapi ada perbedaan antara mereka yang tidak ikut sanksi dan mereka yang sengaja menghindari sanksi," tegasnya

Pejabat senior Austria ini menambahkan kepada wartawan bahwa Uni Eropa sedang menyelesaikan babak baru sanksi terhadap Rusia dalam masalah perang di Ukraina.

"Uni Eropa harus memiliki opsi untuk memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap negara pihak ketiga yang menghindari sanksi Rusia dan membantu mentransfer barang dan barang yang disetujui Uni Eropa ke Rusia, tegasnya.

Pengakuan pejabat senior Eropa ini mengenai adanya friksi tentang pengenaan sanksi terhadap Rusia dan pihak ketiga terjadi dalam situasi ketika beberapa media baru-baru ini melaporkan bahwa Uni Eropa sedang mencoba untuk menjatuhkan sanksi terhadap beberapa perusahaan Cina dengan dalih membantu Rusia.

Sebelumnya, Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan bahwa negaranya akan menanggapi dengan tegas setiap sanksi Uni Eropa terhadap perusahaan Cina dengan dalih perang Ukraina.(PH)

 

 

Tags