Diplomasi Barat Berbalik Arah; Empat Negara Akui Resmi Negara Palestina
https://parstoday.ir/id/news/world-i177160-diplomasi_barat_berbalik_arah_empat_negara_akui_resmi_negara_palestina
Pars Today – Menjelang Sidang Umum PBB, September 2025, Prancis, Kanada, Inggris, dan Australia mengumumkan bermaksud untuk mengakui secara resmi Palestina sebagai negara merdeka.
(last modified 2025-09-19T14:49:56+00:00 )
Sep 19, 2025 21:46 Asia/Jakarta
  • Diplomasi Barat Berbalik Arah; Empat Negara Akui Resmi Negara Palestina

Pars Today – Menjelang Sidang Umum PBB, September 2025, Prancis, Kanada, Inggris, dan Australia mengumumkan bermaksud untuk mengakui secara resmi Palestina sebagai negara merdeka.

Prancis adalah negara Barat besar pertama yang tanpa syarat mengumumkan komitmen ini. Sementara Australia, Inggris, dan Kanada masih menetapkan syarat untuk mengakui secara resmi negara Palestina, seperti tidak adanya keterlibatan Hamas dalam pemerintahan mendatang.
 
Keputusan-keputusan ini muncul di tengah tekanan kemanusiaan yang terus meningkat di Gaza, dan tuntutan internasional untuk menghentikan perang.
 
Sebelumnya, 142 negara anggota PBB, secara resmi atau secara implisit, mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sebuah langkah yang sejak puluhan tahun lalu mencerminkan solidaritas anti-penjajahan, HAM, dan tuntutan keadilan. Negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, berada di barisan pertama dari proses ini.
 
Walaupun keputusan ini lebih kepada simbolik, namun beberapa analis mengatakan sudah tiba waktunya simbol-simbol ini harus diubah menjadi praktik nyata sehingga kondisi rakyat Palestina, minimal di PBB naik menjadi anggota penuh dari sekadar pengamat, tentunya tanpa kesepakatan Dewan Keamanan, dan adanya veto dari beberapa kekuatan dunia, hal ini akan sulit.
 
Meskipun demikian upaya-upaya ini menunjukkan bahwa legitimasi internasional Rezim Israel, perlahan-lahan mulai diragukan oleh sekutu-sekutu lamanya sendiri, dan kondisi ini dapat mempengaruhi kebijakan regional serta internasional secara signifikan.
 
Akan tetapi yang pasti adalah mayoritas anggota PBB di Sidang Umum, sebagaimana sebelumnya beberapa kali dijelaskan, menentang dominasi Israel atas rakyat Palestina.
 
Walau begitu, kecil kemungkinan Israel, minimal untuk sekarang, terpengaruh oleh tuntutan-tuntutan ini. Pada saat yang sama, berlanjutnya sikap keras kepala Israel, di hadapan meningkatnya kutukan internasional, bahkan di antara sekutu-sekutu terdekatnya, tidak bisa ditolerir.
 
Seperti tekanan terus menerus dunia terhadap pemerintah Afrika Selatan di masa Apartheid, yang akhirnya menumbangkan sistem rasis tersebut, dan ini telah menyadarkan masyarakat internasional bahwa tekanan terhadap Israel harus berlanjut. (HS)