Universitas Internasional Imam Reza; Referensi Ilmiah Modern di Dunia Islam
https://parstoday.ir/id/news/iran-i177332-universitas_internasional_imam_reza_referensi_ilmiah_modern_di_dunia_islam
Di kota suci Mashhad, tempat makam suci Imam Reza, keturunan Nabi Muhammad SAW, menginspirasi pemikiran, keimanan, dan peradaban, Universitas Internasional Imam Reza beroperasi sebagai salah satu pusat akademik terkemuka di Iran, dengan perspektif global dan misi membangun peradaban.
(last modified 2025-09-24T10:07:51+00:00 )
Sep 24, 2025 13:30 Asia/Jakarta
  • Universitas Internasional Imam Reza; Referensi Ilmiah Modern di Dunia Islam

Di kota suci Mashhad, tempat makam suci Imam Reza, keturunan Nabi Muhammad SAW, menginspirasi pemikiran, keimanan, dan peradaban, Universitas Internasional Imam Reza beroperasi sebagai salah satu pusat akademik terkemuka di Iran, dengan perspektif global dan misi membangun peradaban.

Universitas Internasional Imam Reza di Mashhad, Iran timur laut, memulai kegiatan resminya pada tahun 1999 setelah memperoleh lisensi dari Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan pada tahun 1994, dan dokumennya telah disetujui oleh Kementerian Sains, Riset, dan Teknologi Iran.

Kapasitas dan Fasilitas Pendidikan

Menurut Pars Today, Universitas Internasional Imam Reza telah menyediakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan ilmiah dan budaya mahasiswa dengan dua ruang pendidikan independen untuk perempuan dan laki-laki di atas lahan seluas 33.000 meter persegi, dan dengan pemanfaatan lebih dari 60 anggota fakultas dan 500 profesor tamu.

Penerimaan mahasiswa dilakukan di lebih dari 60 bidang studi pada jenjang sarjana, magister, dan doktoral; beberapa bidang studi melalui ujian nasional dan beberapa lainnya berdasarkan catatan akademik. Selain itu, penerimaan di 7 bidang studi khusus dengan persyaratan khusus dan wawancara akademik dalam program magister berkelanjutan menunjukkan keakuratan dan kualitas dalam proses rekrutmen mahasiswa.

Menurut departemen hubungan masyarakat universitas, saat ini ada 500 mahasiswa asing dari delapan kebangsaan berbeda yang belajar di Universitas Internasional Imam Reza, setengahnya adalah perempuan.

 

Otoritas Ilmiah di Dunia Islam

Dengan tujuan mendidik sumber daya manusia yang beriman, ahli, dan revolusioner, Universitas Internasional Imam Reza (AS) telah mengambil langkah-langkah untuk mencapai otoritas ilmiah di dunia Islam. Meraih peringkat pertama di antara universitas-universitas non-pemerintah di negara ini merupakan bukti kualitas pendidikan dan penelitian pusat ini. Di media pendidikan tinggi khusus, universitas ini telah berulang kali diperkenalkan sebagai contoh sukses pengembangan ilmiah di sektor non-pemerintah dan telah dipuji oleh para ahli.

Penghargaan Internasional dalam Penelitian

Pada tahun 2025, dua akademisi, Dr. Afsaneh Ghanizadeh, Lektor Kepala Departemen Bahasa Inggris Universitas, dan Dariush Abbasinejad, lulusan Universitas Internasional Imam Reza, masuk dalam daftar 2% peneliti yang paling banyak dikutip di dunia. Pemeringkatan bergengsi ini dilakukan oleh Universitas Stanford berdasarkan data dari basis data ilmiah Scopus dan mencerminkan posisi ilmiah universitas yang terkemuka di kancah internasional.

Diplomasi Ilmiah dengan Irak; Sebuah Langkah Menuju Kerja Sama Regional

Pada bulan September 2025, rektor universitas, Dr. Ebrahim Daneshifar, bertemu dengan para pejabat akademik dan pejabat dari Kementerian Sains negara tersebut dalam kunjungan resmi ke Irak. Dalam kunjungan ini, nota kesepahaman tentang kerja sama ilmiah, budaya, dan riset ditandatangani dengan universitas-universitas terkemuka di Irak, termasuk Universitas Warith al-Anbiya, Al-Ameed, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Al-Mansour, Al-Israa, Al-Kanooz, dan Al-Taqniyah Al-Janubiyya. Kesepakatan ini mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, proyek riset bersama, lokakarya, dan kolaborasi dalam jurnal ilmiah.

Dengan pendekatan inovatif, berorientasi spiritual, dan lintas budaya, Universitas Internasional Imam Reza mengundang mahasiswa dan peneliti dari seluruh dunia untuk bergabung bersama kami di jalur ilmu pengetahuan, etika, dan pembangunan peradaban Islam-Iran yang baru.(PH)