Vladimir Putin Mengajak Pembentukan Arsitektur Keamanan Global Baru
Dalam pesan video pada pembukaan KTT Keamanan Internasional ke-11, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu (24/05/2023) mengajak negara-negara independen untuk mengejar kerja sama yang erat untuk membentuk arsitektur mekanisme baru guna memastikan keamanan dan memperkuat stabilitas di dunia.
Pertemuan tahunan ke-11 Keamanan Internasional dengan partisipasi sekretaris Dewan Keamanan Nasional, penasihat presiden negara-negara dalam urusan keamanan nasional, komandan intelijen khusus dan organisasi penegak hukum dari 101 negara telah dimulai di Moskow pada hari Rabu, 24 Mei.
Presiden Putin mengatakan, Alternatif terbaik untuk kebijakan merusak pemerasan dan ancaman adalah mengkonsolidasikan stabilitas di dunia serta mencapai konsep dan mekanisme keamanan bersama dalam situasi saat ini. Sementara negara-negara Barat jelas berusaha untuk meningkatkan ketegangan dan ketidakamanan di dunia, negara-negara independen dari Asia ke Afrika harus membantu untuk membangun mekanisme proses penyediaan keamanan yang stabil bagi semua negara.
Permintaan Presiden Rusia untuk kerja sama negara-negara independen untuk membangun arsitektur keamanan global baru sejalan dengan sikap umum negara ini terhadap sistem dunia baru dan perlunya multilateralisme menang atas unilateralisme serta pembentukan sistem multipolar.
Rusia telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap sistem unipolar dan unilateralisme Barat, dan telah menjadikan pembentukan sistem multipolar dan multilateralisme sebagai prioritas kebijakan luar negerinya.
Barat di bawah kepemimpinan Amerika Serikat telah mengambil tindakan dan prosedur yang bertentangan dengan hukum dan standar internasional di era pasca-Perang Dingin, dan mulai mencampuri urusan dalam negeri negara lain, melakukan serangan militer, dan akhirnya menduduki negara lain dengan berbagai macam dalih.
Sementara itu, Amerika, sebagai pemimpin Barat, sekali lagi mengambil alih kepemimpinan mitra Eropanya selama kepresidenan Joe Biden dan mengklaim kepemimpinan global.
Unilateralisme Amerika adalah salah satu kritik terpenting yang diajukan Moskow terhadap Washington dalam beberapa tahun terakhir.
Dari sudut pandang Rusia, praktik Amerika ini menyebabkan terganggunya tugas Dewan Keamanan dan meluasnya kekacauan di kancah internasional.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menekankan bahwa sistem unipolar global yang dipimpin oleh Amerika Serikat tidak dapat diterima oleh Rusia dan negara ini tidak akan pernah menerima sistem seperti itu.
Dalam pesan video pada pembukaan KTT Keamanan Internasional ke-11, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu (24/05/2023) mengajak negara-negara independen untuk mengejar kerja sama yang erat untuk membentuk arsitektur mekanisme baru guna memastikan keamanan dan memperkuat stabilitas di dunia.
Sejak lama, Moskow telah menetapkan tujuan utamanya di bidang kebijakan luar negeri untuk menciptakan sistem multipolar di dunia.
Dalam kaitan ini, Moskow berupaya meningkatkan level dan cakupan interaksi di kancah internasional, terutama dengan kekuatan ekonomi baru seperti Cina dan negara berkembang lainnya seperti India, Brasil, dan Afrika Selatan, serta negara-negara yang menentang hegemoni negara-negara Barat seperti Iran dan Venezuela.
Dalam konteks ini, Putin mengatakan, Rusia dan sekutunya akan mencapai dunia yang lebih adil dan model pembangunan yang diskriminatif akan hilang selamanya. Kami menghadapi dunia multipolar dan adil, dan ideologi Nazisme dan ekstremisme pasti akan bergabung dengan sejarah.
Dari sudut pandang Moskow, interaksi komprehensif antara Rusia dan Cina berfungsi sebagai model hubungan antarnegara di abad ke-21.
Sesuai dengan perkembangan global di bidang ekonomi dan politik, Rusia juga percaya bahwa lembaga internasional baru harus menggantikan lembaga sebelumnya, yang kini telah kehilangan pengaruhnya karena hilangnya filosofi eksistensial mereka.
Di antara lembaga-lembaga internasional baru ini adalah Kelompok G20, yang terdiri dari negara-negara industri maju, ekonomi baru, dan lembaga-lembaga regional.
Rusia percaya bahwa peran Kelompok G20 meningkat pesat, sementara kelompok negara industri Barat, yaitu Kelompok G7, tidak lagi mampu menyelesaikan banyak masalah sendirian, sedangkan Rusia mendorong perluasan organisasi internasional seperti BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres percaya bahwa multilateralisme saat ini dibutuhkan lebih dari sebelumnya.
Pendekatan Rusia dan negara-negara yang sejalan dengannya mengenai tatanan dunia baru berdasarkan multilateralisme, pembentukan pusat-pusat baru kekuatan ekonomi dan pengaruh politik di dunia ini tidak diinginkan, tidak sesuai dan tidak sejalan dengan kepentingan Barat. Karena alasan itulah, Barat berusaha keras untuk mencegah realisasi penuh ide ini.(sl)