Perkembangan Demonstrasi di Prancis
Menyusul berita terbunuhnya seorang remaja Prancis ditangan polisi negara ini, berbagai kota di Prancis dilanda aksi protes.
Menurut laporan Iran Press, setelah berita tewasnya seorang remaja 17 tahun Prancis akibat ditembak polisi, demonstran yang marah membakar gedung dan kendaraan pemerintah, serta instabilitas menyebar di Paris dan berbagai kota di negara ini.
Gambar dan video yang dirilis jejaring sosial menunjukkan deretan mobil tengah terbakar dan bahkan bus dan trem terlihat terbakar di jalan-jalan.
Pusat air Olimpiade Paris 2024 juga dibakar oleh pengunjuk rasa
Berdasarkan laporan ini, Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérald Darmanin seraya meminta pejabat lokal untuk menghentikan lalu lalang bus dan trem di seluruh Prancis mulai pukul 9 malam waktu setempat, menyatakan, 45 aparat keamanan ditempatkan di jalan-jalan negara ini mulai Jumat sore.
Disebutkan bahwa meski ada perintah ini, di sejumlah kota Prancis aksi demo masih terus berlanjut untuk malam keempat.
Perdana Menteri Prancis, Élisabeth Borne hari Jumat (30/6/2023) setelah tiga malam kerusuhan dan aksi demo beruntun menyusul insiden penembakan polisi yang menewaskan seorang remaja, mengatakan, "Pasukan tambahan dan kendaraan milik Gendarmerie akan dikerahkan."
Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron setelah menggelar sidang darurat hari Jumat mengatakan, "Pasukan tambahan akan dikerahkan lebih banyak untuk mengontrol demonstran, dan jika diperlukan kami akan menindak siapa saja yang menyebarkan kerusuhan."
Berdasarkan berbagai video yang dirilis medsos, di kota Lyon terlihat seseorang di antara demonstran yang menggunakan senjata AK-47 dan melakukan penembakan.
Selain itu, di Strasbourg, sebuah toko Apple dihancurkan dan beberapa toko pakaian dan sepatu di pusat kota ini dijarah.
Di tengah Saint-Etienne, beberapa ratus pemuda memecahkan jendela toko dengan batu atau benda logam dan menjarah.
Sebuah perpustakaan di Metz dibakar pada Jumat malam.
Tiga hari setelah demonstrasi dimulai, para pemain tim sepak bola Prancis merilis pernyataan di jejaring sosial pada Jumat malam, menyerukan ketenangan dan mengakhiri kekerasan.
Menteri Energi Prancis Agnès Pannier juga mengatakan sejumlah karyawan Perusahaan Distribusi Listrik Andis terluka terkena lemparan batu saat bentrokan.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, 79 kantor polisi serta 119 bangunan umum, termasuk 34 balai kota dan 28 sekolah, diserang.
Polisi Prancis mengatakan 200 orang terluka dari sekitar 40.000 pasukan keamanan yang dikerahkan di jalan-jalan Prancis pada Kamis malam, dan lebih dari 900 orang, dengan usia rata-rata 17 tahun, ditangkap setelah demonstrasi Kamis.
Pejabat kota di kota selatan Marseille, kota terbesar kedua Prancis, melarang demonstrasi pada hari Jumat dan mengatakan angkutan umum akan berhenti pada pukul 7 malam.
Dalam hal ini, kantor HAM PBB yang berbasis di Jenewa menekankan pentingnya unjuk rasa damai dan meminta pihak berwenang Prancis untuk memastikan bahwa penggunaan kekerasan oleh polisi tidak diskriminatif. (MF)