Sebagian Senjata Barat di Ukraina Dicuri
Media Amerika mengungkapkan pencurian sejumlah senjata dan peralatan yang dikirim ke Ukraina yang jatuh ke tangan para milisi dan penyelundup senjata.
Sekitar tujuh belas bulan telah berlalu sejak perang antara Rusia dan Ukraina, dan negara-negara Barat terus melanjutkan perang proksi melawan Rusia dan di tanah Ukraina dengan mengirimkan lebih banyak senjata ke Kyiv.
Selama periode ini, anggota NATO telah mengirimkan lebih dari 165 miliar dolar bantuan militer dan senjata ke Ukraina, padahal banyak dari negara-negara ini menghadapi masalah keuangan dan inflasi yang serius.
Sebelumnya, Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat menyatakan bahwa Moskow memiliki kekhawatiran serius terhadap peralatan militer Amerika yang dikirim ke Ukraina yang berakhir di pasar gelap.
Menurut laporan inspektur jenderal Departemen Pertahanan AS yang diperoleh CNN hari Jumat (21/7/2023), sejumlah senjata yang dikirim Barat ke Ukraina tahun lalu dicuri oleh penjahat dan pedagang senjata sebelum sampai ke tangan tentara negara tersebut.
Namun, CNN mengklaim bahwa dinas intelijen Ukraina dapat memulihkan senjata dan peralatan yang dicuri dan dalam beberapa kasus mencegah penjualan kembalinya oleh pedagang senjata.
Dalam contoh lain, dinas intelijen pemerintah Ukraina mengidentifikasi sekelompok penjahat yang berpura-pura menjadi tim penyelamat untuk mencuri rompi antipeluru.
Pada akhir April, jurnalis investigasi Amerika Serikat, Seymour Hersh mengungkapkan bahwa Barat mengetahui bahwa senjata yang dipasoknya ke Ukraina dijual di pasar gelap, tetapi media arus utama telah berusaha untuk merahasiakan masalah tersebut.(PH)