Pemerintah Turki Tutup Kantor Ikhwanul Muslimin
Pemerintah Turki menyegel kantor Ikhwanul Muslimin di negara ini sebagai bagian dari upaya Ankara meulihkan hubungannya dengan Mesir.
Sejak Maret, ketika pejabat keamanan Turki dan Mesir berunding, para pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir yang tinggal di Turki berada di bawah tekanan dan media mereka telah diperintahkan untuk tidak mempublikasikan apa pun yang menentang otoritas Mesir.
Situs Yeni Asya hari Senin (31/7/2023) melaporkan penutupan kantor Ikhwanul Muslimin di Turki sebagai bagian dari upaya Ankara untuk menormalkan hubungan dengan Kairo.
Hubungan antara Turki dan Mesir terputus sejak kudeta militer negara ini yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Sisi melawan Mohammed Morsi, mantan presiden Mesir pada tahun 2013.
Kedua negara ini mengalami masa tegang, dan mencapai puncaknya ketika Morsi tewas di penjara. Bahkan Erdogan menyebutnya sebagai syahid.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun, perkembangan politik dan regional di Laut Mediterania timur dan situasi ekonomi Mesir yang semakin buruk mendorong kedua negara untuk memperbarui hubungan mereka.
Selama gempa bumi baru-baru ini di Turki dan Suriah utara, Sameh al-Shakri, Menteri Luar Negeri Mesir melakukan perjalanan ke Turki dan mengunjungi daerah yang terkena dampak gempa.
Selama Piala Dunia di Qatar, Presiden Turki dan Mesir, Recep Tayyip Erdogan dan Abdel Fattah Al-Sisi bertemu, yang merupakan pertemuan pertama mereka setelah satu dekade ketegangan, yang menunjukkan tekad kedua negara untuk mencairkan hubungan mereka.(PH)