Sep 25, 2023 11:26 Asia/Jakarta

Dalam suratnya kepada Presiden Cina Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menekankan perluasan hubungan bilateral kedua negara.

Meskipun pengiriman surat ini merupakan tanggapan terhadap surat Xi Jinping, korespondensi antara kedua belah pihak setelah kunjungan pemimpin Korea Utara ke Rusia baru-baru ini juga patut diperhatikan dan dianalisis.

Karena Cina merupakan salah satu sekutu utama Korea Utara sejak ditandatanganinya perjanjian kedua negara pada tahun 1961, sehingga nampaknya terdapat kemauan yang serius untuk memperkuat hubungan strategis tiga negara antara Rusia, Cina dan Korea Utara.

Bendera Cina dan Korea Utara

Song Zhongping, pakar urusan internasional, mengatakan, Mengingat surat pertama ditulis oleh Xi Jinping kepada pemimpin Korea Utara, tampaknya Beijing sedang mencoba untuk fokus pada hubungan dengan Pyongyang dan Rusia, mengingat kekuatan ekonomi dan militernya. Ketika tekanan Barat meningkat, khususnya Amerika Serikat, terhadap Cina, Rusia dan Korea Utara, khususnya Rusia, dalam krisis Ukraina, tidak ada keraguan bahwa ketiga negara telah memilih cara untuk mengembangkan kerja sama dan memperkuat posisi mereka berhadapan dengan Barat.

Oleh karena itu, dalam suratnya kepada Presiden Cina Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegaskan bahwa kerja sama dan hubungan persahabatan antara negara ini dan Cina akan terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan era baru dan keinginan kedua negara di masa depan.

Xi Jingping juga menyebutkan dalam suratnya kepada Kim Jong-un bahwa 70 tahun yang lalu, sekelompok relawan rakyat Cina, bersama rakyat dan tentara Korea Utara, meraih kemenangan besar dalam melawan agresi Amerika.

Peringatan epik besar ini berarti bahwa dengan memperkuat kembali antara Cina dan Korea Utara, mereka dapat melanjutkan kemenangan mereka melawan Amerika.

Itulah sebabnya Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, baru-baru ini mengumumkan bahwa Cina dan Korea Utara adalah negara yang mencoba untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama umum antara kedua negara.

Dalam suratnya kepada Presiden Cina Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menekankan perluasan hubungan bilateral kedua negara.

Sekaitan dengan hal ini, Maringo Ugorek pakar urusan internasional mengatakan, Perkembangan dan pendalaman hubungan antara Cina dan Korea Utara serta Rusia dapat mempercepat proses perubahan kekuatan dari Barat ke Timur. Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia kedua di samping dua kekuatan militer dan nuklir Rusia dan Korea Utara pasti dapat menyelesaikan puzzle kekuatan Asia dan Timur melawan Barat. Satu hal yang mengkhawatirkan Amerika lebih dari sebelumnya.

إagaimanapun, menurut Beijing, Cina dan Korea Utara merupakan negara tetangga yang memiliki hubungan persahabatan yang dihubungkan oleh gunung dan sungai.

Oleh karena itu, kedua pihak berupaya memperdalam pertukaran dan kerja sama dalam hubungan mereka berdasarkan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin Cina dan Korea Utara.

Kunjungan Wakil Perdana Menteri Cina Liu Guozhong ke Korea Utara untuk berpartisipasi dalam perayaan 75 tahun berdirinya negara ini dan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menunjukkan upaya dan tekad Beijing yang lebih besar untuk mengembangkan hubungan dan memperluas kerja sama dengan Pyongyang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un

Menurut Li Hongzhong, Wakil Ketua I Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Cina, Liu Guozhong selaku kepala departemen kesehatan dan pertanian negara ini mengunjungi Korea Utara sehubungan dengan perluasan kerja sama di bidang pertanian, kedokteran dan kesehatan, dan melakukan pembicaraan dengan para pejabat Korut, sehingga hasil kerja sama ini akan membantu memperkuat penghidupan masyarakat dan kesehatan masyarakat Korea Utara.(sl)

Tags