PBB Khawatirkan Minimnya Bantuan Kemanusiaan yang Masuk ke Jalur Gaza
(last modified Sat, 06 Jan 2024 07:11:33 GMT )
Jan 06, 2024 14:11 Asia/Jakarta
  • PBB Khawatirkan Minimnya Bantuan Kemanusiaan yang Masuk ke Jalur Gaza

PBB mengumumkan bahwa jumlah pengungsi yang memasuki kota Rafah sejak dimulainya agresi rezim Zionis di Jalur Gaza baru-baru ini telah mencapai sekitar satu juta orang. ​

Menurut Kantor Berita Iran Press, PBB dalam sebuah laporan mengungkapkan bahwa setelah meningkatnya serangan rezim Zionis terhadap Khan Yunis dan Deir al-Balah dan perintah untuk mengevakuasi daerah-daerah tersebut, provinsi Rafah, di selatan Jalur Gaza, telah menjadi tempat perlindungan utama bagi para pengungsi, dan lebih dari satu juta orang tinggal di daerah yang sangat padat itu.

Menurut laporan Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), jumlah pengungsi di Jalur Gaza sebanyak 1,9 juta orang, atau sekitar 85 persen dari total populasi wilayah tersebut.

Hampir 1,4 juta pengungsi tinggal di 155 tempat penampungan UNRWA di lima provinsi di Jalur Gaza.​

Menurut Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, penduduk Gaza menghadapi hukuman kolektif, karena kurangnya bantuan kemanusiaan.

"Rakyat Palestina menjadi sasaran hukuman kolektif, dan tidak ada tempat aman di Jalur Gaza," ujarnya.

"Jalur Gaza menghadapi perang brutal yang menyebabkan pengungsian massal, korban jiwa, cedera dan kehancuran dalam tiga bulan terakhir," tegas Lazzarini.(PH)