Ketika Dukungan terhadap Rezim Zionis Anjlok di Tingkat Global
Hasil survei baru yang dilakukan oleh lembaga Morning Consult menunjukkan bahwa setelah perang Gaza, dukungan dunia terhadap rezim Zionis telah menurun secara signifikan. Survei Morning Consult dilakukan di 43 negara selama sebulan, dengan 300 hingga 6.000 peserta di setiap negara.
Popularitas bersih rezim Zionis di tingkat global turun sebesar 18,5 persen dari bulan September hingga Desember. Hal itu diperoleh setelah dikurangi persentase mereka yang memiliki opini negatif terhadap rezim Zionis dengan mereka yang memiliki opini positif.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa di antara 43 negara yang dilakukan survei ini, popularitas rezim Zionis mengalami penurunan di 42 negara.
Berkurangnya dukungan terhadap rezim Zionis secara signifikan di tingkat global merupakan hal yang masuk akal. Itu dikarenakan adanya kejahatan dan genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dalam perang Israel saat ini terhadap kelompok perlawanan Palestina, khususnya Hamas.
Selama beberapa dekade, rezim Zionis mampu menampilkan citra positif dirinya di dunia dengan menggunakan isu Holocaust dan kekejaman global di satu sisi dan mencoba membuat perlawanan Palestina terlihat teroris.
Namun, penggambaran ini menurun dalam satu dekade terakhir karena dikaitkan dengan berbagai peperangan yang dilakukan rezim Zionis terhadap masyarakat tertindas di Gaza, serta tindakan ilegal seperti pembangunan sejumlah besar pemukiman Zionis di Tepi Barat dan Quds yang diduduki.
Semua itu semakin diperparah dengan proses pengusiran warga Palestina dari rumah dan tanah mereka yang terus menerus, serta pembangunan tembok pemisah di Tepi Barat.
Titik balik dalam bidang ini adalah perang kejam dan kriminal yang dilakukan rezim Zionis di Jalur Gaza, yang telah melanggar seluruh standar hak asasi manusia.
Pembunuhan warga sipil, yang melebihi 25.000 orang, dan penghancuran rumah dan infrastruktur, serta pengungsian 90% penduduk Gaza, menunjukkan betapa biadabnya Zionis.
Faktanya, perang Gaza dan kengototan rezim Zionis untuk terus melanjutkan serangan kriminalnya di Gaza dengan dalih membela diri, yang tentunya dibarengi dengan dukungan penuh dan komprehensif dari Amerika sebagai sekutu strategis Israel dan beberapa negara Eropa lainnya, seperti Jerman dan Inggris, mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap citra Israel di seluruh dunia.
Hasil survei baru yang dilakukan oleh lembaga Morning Consult menunjukkan bahwa setelah perang Gaza, dukungan dunia terhadap rezim Zionis telah menurun secara signifikan. Survei Morning Consult dilakukan di 43 negara selama sebulan, dengan 300 hingga 6.000 peserta di setiap negara.
Masyarakat Cina, Afrika Selatan, Brazil, dan beberapa negara Amerika Latin yang tadinya berpandangan positif terhadap rezim Zionis, kini berpandangan negatif terhadap rezim ini.
Masyarakat di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Inggris, yang sebelumnya memiliki pandangan negatif terhadap Israel, kini semakin negatif.
Popularitas bersih rezim Zionis di Jepang telah berubah dari “negatif 29,9 menjadi negatif 62”, di Korea Selatan dari “negatif 5,5 menjadi negatif 47,8” dan di Inggris dari “negatif 17,1 menjadi negatif 29,8”.
Sonnet Frisbie, Kepala Bagian Informasi Politik di Morning Consult, mengatakan, Data ini menunjukkan betapa sulitnya jalan yang dihadapi Israel saat ini di komunitas internasional.
Hal yang menarik adalah bahwa bahkan di Amerika, sebagai sekutu strategis Israel dan satu-satunya negara kaya di mana rezim Zionis masih memiliki tingkat popularitas bersih yang positif, popularitas dan penerimaannya telah menurun dan dari bulan September hingga Desember angka tersebut menurun dari 18,2 menjadi 16.
Pada saat yang sama, survei ini menunjukkan bahwa kelanjutan dukungan Amerika terhadap rezim Zionis di kancah global akan menghadapi permasalahan, khususnya di dunia Arab.
Sementara itu, dengan berlanjutnya aksi kriminal rezim Zionis di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menyebabkan kematian lebih dari 25 ribu orang dan melukai lebih dari 62 ribu warga Palestina, kemarahan dan kritik global terhadap hal ini semakin meningkat, sehingga demonstrasi besar-besaran terus dilakukan di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika.
Para peserta demonstrasi ini ingin menghentikan perang di Gaza secepatnya dan memberikan bantuan kepada Palestina.
Di sisi lain, untuk pertama kalinya, pengaduan diajukan terhadap rezim Zionis di tingkat negara. Dalam hal ini, Mahkamah Internasional yang berbasis di Den Haag pekan lalu menerima pengaduan Afrika Selatan terhadap rezim Zionis dan mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan genosida yang dilakukan rezim tersebut di Gaza.
Rangkuman dari isu-isu ini menunjukkan jelas adanya tren penurunan status dan citra rezim Zionis di tingkat global, yang tentunya berdampak negatif terhadap soft power rezim tersebut. Pada saat yang sama, tekanan opini publik terhadap negara-negara yang mendukung Israel juga meningkat, khususnya Amerika Serikat, untuk memaksanya menghentikan perang di Gaza.(sl)