Pars Today

Dmitry Medvedev, Kamis (22/2/2024) mengatakan, Republik Islam Iran, mengambil sikap yang seimbang, dan tidak akan terjun ke dalam perang apa pun.

 

Ia menambahkan, sementara itu, Amerika Serikat, saat ini sedang mengelola konflik di Timur Tengah, dengan logika divide et impera, pecah belah lalu kuasai.

 

Mantan Presiden Rusia, itu menjelaskan, para pejabat Israel, tidak independen dalam mengambil keputusan, dan tergantung pada bantuan finansial serta militer AS.

 

"Kunci penyelesaian masalah-masalah yang terjadi di Timur Tengah, berada di tangan Amerika Serikat," imbuh Dmitry Medvedev.

 

Dalam kelanjutan dukungan atas kejahatan Israel, di Gaza, hari Selasa, AS, kembali melakukan veto terhadap draf resolusi Dewan Keamanan PBB, untuk memberlakukan gencatan senjata segera di Gaza.

 

Langkah AS, tersebut mendapat kecaman dari Cina, Rusia, Arab Saudi, dan bahkan dari sekutu-sekutu AS, sendiri seperti Prancis, dan Slovenia.

 

Serangan membabi buta Rezim Zionis, ke Gaza, sampai saat ini telah menyebabkan lebih dari 29.000 warga Palestina gugur, dan sebagian besar dari mereka anak-anak.

 

Di sisi lain rencana serangan darat Israel, ke kota Rafah, di selatan Jalur Gaza, yang merupakan perlindungan terakhir rakyat Palestina, mendapat peringatan serius dari sejumlah negara dan organisasi internasional. (HS)