Dokumen Baru Ungkap Peran Obama dalam Serangan Drone
-
Barack Obama
Sebuah dokumen dipublikasi mengungkap bahwa Presiden AS Barack Obama dan staf keamanan nasionalnya memainkan peran sentral dalam memilih target luar negeri untuk operasi serangan pesawat tanpa awak (done/UAV) yang dilakukan CIA dan militer.
Dokumen tahun 2013 yang secara tidak resmi disebut dengan nama "buku pedoman" untuk operasi kontraterorisme dari Barack Obama itu, dirilis pada Sabtu (6/8) oleh Departemen Kehakiman AS sebagai hasil dari langkah hukum yang diambil oleh American Civil Liberties Union melalui Freedom of Information Act.
Meski telah disensor pemerintah, akan tetapi dokumen tersebut mengungkap banyak rahasia terkait mesin birokrasi pembunuhan global oleh dinas intelijen dan militer AS yang akan segera disampaikan Obama kepada penggantinya.
Buku pedoman itu menyinggung staf Dewan Keamanan Nasional (NSC) sebagai pihak yang berwenang menganalisa "semua rencana operasional" baik untuk membunuh atau menangkap tersangka "teroris". Setelah perwakilan dari berbagai instansi kabinet dan departemen bertemu untuk membahas operasi pembunuhan tertentu, pengacara NSC memberikan masukan hukum.
Namun dokumen itu tidak memberikan keterangan lebih rinci tentang bagaimana target bernilai tinggi (HVT) dipilih atau soal keterbatasan geografis, dan juga beberapa abaian kriterianya oleh presiden pada sebuah kondisi "peluang singkat" sebelum mengambil tindakan.
Padahal menurut pakar hukum internasional, secara keseluruhan terminologi dan pembenaran atas serangan pesawat tanpa awak awak yang digunakan pemerintahan Obama, retoris dan tanpa preseden.
Angka-angka resmi menunjukkan 64 hingga 116 warga sipil dan 2.372 sampai 2.581 kombatan tewas dalam 473 serangan drone di negara-negara Islam yang AS tidak berperang di dalamnya.
Angka tersebut tidak mencakup jumlah korban serangan drone pembunuh AS di zona perang Afghanistan, Irak dan Suriah AS. (MZ)