Berapa Banyak Hulu Ledak Nuklir di Dunia?
(last modified Wed, 22 Jan 2025 07:23:24 GMT )
Jan 22, 2025 14:23 Asia/Jakarta
  • Berapa Banyak Hulu Ledak Nuklir di Dunia?

Duta Besar dan Perwakilan Tetap Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa menyampaikan pandangan Republik Islam Iran pada Konferensi Perlucutan Senjata organisasi tersebut.

Tehran, Parstoday- Ali Bahreini, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan kekhawatirannya bahwa seiring dimulainya Konferensi Perlucutan Senjata 2025, akan terjadi perlombaan senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di bidang senjata nuklir, retorika dan ancaman untuk menggunakan senjata-senjata ini.

Ia melanjutkan dengan menyatakan,"Sejumlah besar sumber daya yang seharusnya dapat dialokasikan untuk pembangunan sosial dan ekonomi serta terciptanya perdamaian dan keamanan berkelanjutan di dunia telah dihabiskan untuk memelihara, memproduksi, dan memodernisasi senjata nuklir serta melancarkan perang."

Bahreini menambahkan, "Sayangnya, negara-negara pemilik senjata nuklir tidak hanya gagal memenuhi komitmen mereka terhadap pelucutan senjata nuklir berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), tetapi mereka juga berupaya memperbarui dan memodernisasi persenjataan nuklirnya,".

Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB mengungkapkan adanya sekitar 12.000 hulu ledak nuklir di dunia, dengan sekitar 3.880 di antaranya aktif, dan negara-negara dengan senjata nuklir, terutama negara-negara anggota NATO, melanggar kewajiban yang mengikat dari undang-undang di bawah NPT dan kesepakatan yang dicapai pada konferensi peninjauannya yang berkaitan dengan senjata nuklir.

Bahreini mengingatkan ancaman senjata nuklir dan menilainya sebagai tanda peringatan perang nuklir dan ancaman terhadap kehidupan dan keamanan manusia, dan menganggap perlucutan senjata nuklir penting untuk memperkuat perdamaian dan keamanan internasional.

Perwakilan Tetap Iran di PBB menekankan, “Selama senjata nuklir masih ada, kemungkinan penggunaan senjata jenis ini akan terus berlanjut. Oleh karena itu, pelucutan senjata nuklir harus tetap menjadi prioritas utama masyarakat internasional di bidang pelucutan senjata, dan kepatuhan terhadap komitmen untuk mencapai dunia yang bebas senjata nuklir harus didukung dan disetujui, khususnya pada Konferensi Perlucutan Senjata".

Ia mengungkapkan, "Sejauh ini, kawasan Asia Barat yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya belum tercapai, karena aktivitas nuklir ilegal dan persenjataan nuklir rezim Israel."

Rezim ini telah menjadi hambatan paling signifikan terhadap tujuan ini, sebagai akibat dari kepemilikannya yang terus-menerus atas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, serta penolakannya untuk menempatkan kegiatan nuklirnya yang tidak damai di bawah pengawasan perlindungan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Bahreini mencatat, "Iran menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memaksa rezim Israel bergabung dengan NPT sebagai anggota non-nuklir, untuk secara permanen menghilangkan semua senjata nuklirnya, dan untuk menempatkan semua fasilitas dan kegiatan nuklirnya di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional".

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perlucutan Senjata merupakan satu-satunya badan negosiasi multilateral tentang perlucutan senjata, dimulai pada tanggal 21 Januari.

Lembaga ini menjalankan tugas merundingkan dan menyimpulkan perjanjian internasional di bidang pelucutan senjata dan pengendalian senjata, termasuk pelucutan senjata nuklir.(PH)