Jajak Pendapat: Kebencian Orang Amerika pada Israel Meningkat Tajam
Apr 17, 2025 21:38 Asia/Jakarta
Pars Today – Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Riset Pew, di Washington, menunjukkan lebih dari setengah orang Amerika Serikat, saat ini punya pandangan negatif terhadap Israel.
Kebencian orang-orang Amerika Serikat, terhadap Israel, tersebut muncul setelah perang Gaza, yang dilancarkan oleh Rezim Zionis, mulai 8 Oktober 2023.
Berdasarkan hasil jajak pendapat yang belum lama dilakukan di AS itu, level kebencian publik AS atas Israel, terutama setelah perang Gaza, 8 Oktober 2023, mengalami peningkatan signifikan, dipicu berbagai alasan.
Pusat Riset Pew, yang melakukan jajak pendapat ini pada minggu terakhir bulan Maret 2025, mengumumkan, dukungan atas Israel, mencapai level paling rendah di antara masyarakat AS, dan hasil jajak pendapat menunjukkan 53 persen orang Amerika punya pandangan negatif pada Israel.
Hasil jajak pendapat ini sejalan dengan indikator-indikator lain yang menggambarkan keruntuhan Rezim Zionis, di benak publik AS. Jajak pendapat ini juga menunjukkan penurunan dukungan orang Amerika atas Israel.
Penurunan dukungan itu disebabkan dua alasan, pertama, kubu Demokrat yang berusia lebih tua, sangat kecewa dengan hubungan dekat pemerintahan Presiden AS Donald Trump, dan Israel. Mereka percaya Trump berlebihan dalam melayani Israel.
Kedua, kubu Republik berusia muda, setelah peristiwa Oktober 2023, dan aksi-aksi Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza, bersamaan dengan meningkatnya gelombang protes dunia atas agresi militer Israel, terhadap rakyat Palestina, memiliki pandangan negatif kepada Israel.
Seth Pender, Direktur Bidang Riset Pusat Demokrasi Asia Barat, mengatakan, perubahan dalam opini publik kubu Demokrat, dimulai sejak sekitar dua dekade lalu, tapi baru-baru ini berkat penurunan tajam dukungan kubu Republik muda atas Israel, meningkat secara signifikan.
Ia menambahkan, serangan-serangan Israel, ke Gaza, sejak 8 Oktober 2023, menjadi faktor determinan dalam membentuk opini publik Amerika, dan kebanyakan dari mereka mempertimbangkan ulang sikap lamanya.
Di antara kubu Demokrat, 69 persen pemilih, menganggap Israel, sebagai musuh, dan itu artinya pandangan negatif mereka terhadap Israel, sejak 2022 hingga sekarang mengalami kenaikan 16 persen.
Akan tetapi di antara kubu Demokrat tua, kebanyakan dari mereka yang di masa Joe Biden, mantan Presiden AS, mendukung Israel, sekarang 66 persennya memiliki pandangan negatif pada Israel, dan ini menunjukkan peningkatan 22 persen dari tahun sebelumnya.
Adam Shapiro, Direktur Advokasi untuk Israel/Palestina, di Democracy for the Arab World Now (DAWN) menuturkan, hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan sekarang fanatisme media-media tradisional terhadap Israel, tidak bisa lagi seperti dulu dalam mempengaruhi opini publik.
Pasalnya, masyarakat sekarang lebih mempercayai media-media sosial, dan sumber-sumber media alternatif yang menyuguhkan fakta-fakta peristiwa yang terjadi di Gaza.
Di sisi lain, mantan Deputi Menteri Luar Negeri AS urusan Asia Barat, David Mack, mengatakan, perilaku permusuhan Israel terhadap warga sipil Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak, begitu juga serangan Israel ke Tepi Barat, dan Lebanon Selatan, semuanya adalah faktor yang menyebabkan musnahnya solidaritas luas publik AS terhadap Israel.
Akan tetapi di tengah kebencian luas publik AS terhadap Israel, perubahan ini masih belum nampak pada sikap politik resmi pemerintah Gedung Putih, terutama Kongres yang mayoritas, kecuali minoritas Demokrat termasuk Senator Bernie Sanders, masih terus mendukung pengiriman bantuan militer dan dana untuk Israel. (HS)
Tags