Rusia: Inggris Tak Pernah Berhenti Merampok, Mencuri, dan Membunuh
May 07, 2025 18:52 Asia/Jakarta
Pars Today – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, menyebut kebijakan luar negeri Inggris, memusatkan perhatian pada pengumpulan sumber daya dengan segala cara.
Inggris sejak pecah perang di Ukraina, Februari 2022, menjadi salah satu pemain utama Barat, dalam mendukung Kiev, dan menerapkan kebijakan boikot keras terhadap Rusia.
Maria Zakharova, Selasa (6/5/2025) merespons kehadiran sejumlah tentara Ukraina, dalam perayaan Hari Kemenangan Eropa, di London, Inggris. Ia mengatakan, “Kebijakan luar negeri Inggris, difokuskan pada pengumpulan sumber daya dengan segala cara.”
Jubir Kemlu Rusia menambahkan, kehadiran tentara Ukraina di London, menunjukkan keinginan Kiev, untuk berperang demi kepentingan London, sampai titik darah penghabisan.
“Inggris selalu membutuhkan sumber daya. Inggris selalu perlu melakukan perampokan, pencurian, dan lebih dari itu, pembunuhan. Tanpa meninggalkan bukti apa pun. Oleh karena itu para Neo-NAZI berpawai di jalan-jalan London,” ujarnya.
Ketidakmampuan Inggris Memediasi Perang Ukraina
Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, belum lama ini mengatakan, terkait konflik Ukraina, Inggris mengambil sikap sepihak dengan mengundang tentara Ukraina, untuk mengikuti perayaan Hari Kemenangan Perang Dunia II ke-80. Menurutnya langkah semacam ini tidak menghormati pengorbanan para pendahulu mereka.
Inggris Diam-Diam Bersiap untuk Melawan Serangan Potensial Rusia
Di sisi lain, surat kabar Daily Telegraph, menulis, “Inggris secara diam-diam bersiap untuk mengadapi serangan langsung Rusia.”
Menurut koran ini, London, sedang mengkaji kemungkinan pembaruan “Program Bela Negara” yang dibuat 20 tahun lalu, dan menjelaskan metode pemerintah dalam merespons pengumuman perang.
Daily Telegraph menulis, “Langkah ini dilakukan setelah adanya ancaman-ancaman Rusia, dan meningkatnya kekhawatiran terkait kesiapan militer dan non-militer Inggris.”
Para pengamat militer memperingatkan bahwa dalam sebuah pertempuran total, kemampuan perang Inggris, akan lebih rendah dari kemampuan perang Rusia dan sekutu-sekutunya.
Upaya Inggris Menuduh Rusia soal BREXIT
Pada saat yang sama media-media dan pemerintah Inggris, setelah menyaksikan dampak-dampak destruktif nyata dari pemisahan diri dengan Uni Eropa atau BREXIT, berusaha menuduh Rusia, memainkan peran efektif dalam pemisahan diri Inggris ini.
Stasiun televisi BBC baru-baru ini menayangkan video dua orang pria yang keduanya sempat berada di Parlemen Inggris, dan mengatakan mata-mata Rusia, menghadiri pembahasan BREXIT di Parlemen Inggris.
BBC menyebut kedua pria itu sebagai Orlin Roussev, dan Biser Dzambazov, dan hasil investigasi BBC News menunjukkan bahwa tiga warga Bulgaria, yang dihukum karena melakukan mata-mata untuk Rusia, sebelumnya hadir dalam sidang Parlemen Inggris.
Ilusi Perang Dunia di Kepala Para Elit Barat
Kepala Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, minggu ini dalam artikelnya menulis, Pakta Pertahanan Atlantik, NATO, dan Uni Eropa, sudah mulai mempersiapkan negara-negara Barat untuk melakukan konfrontasi langsung dngan Rusia.
Shoigu menambahkan, para elit Eropa yang dihasut, dan didukung Inggris dan Prancis, terus membuat pernyatan langsung terkait perlunya mengalahkan strategi Rusia. (HS)
Tags