Rusia: Barat Memaksa Ukraina Serahkan Wilayahnya
https://parstoday.ir/id/news/world-i177004-rusia_barat_memaksa_ukraina_serahkan_wilayahnya
Duta Khusus Kementerian Luar Negeri Rusia (untuk urusan perang Ukraina) mengatakan bahwa negara-negara Barat pada akhirnya akan memaksa Ukraina untuk mengakui wilayah yang hilang sebagai wilayah Rusia.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Sep 16, 2025 10:00 Asia/Jakarta
  • Rusia: Barat Memaksa Ukraina Serahkan Wilayahnya

Duta Khusus Kementerian Luar Negeri Rusia (untuk urusan perang Ukraina) mengatakan bahwa negara-negara Barat pada akhirnya akan memaksa Ukraina untuk mengakui wilayah yang hilang sebagai wilayah Rusia.

Tehran, Pars Today- Rudion Miroshnik, Duta Khusus Kementerian Luar Negeri Rusia (untuk urusan perang Ukraina), pada hari Minggu mengatakan bahwa negara-negara Barat pada akhirnya akan memaksa Ukraina untuk mengakui wilayah yang hilang sebagai wilayah Rusia.

Miroshnik menanggapi pernyataan Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina, yang mengatakan bahwa Kiev “tidak akan pernah secara hukum mengakui” penyerahan wilayahnya, dengan menuturkan,“Jika Barat berhenti berusaha melemahkan Rusia dan menerima Rusia saat ini serta beralih ke pembentukan hubungan ekonomi dan bertetangga yang baik, masalah ini secara bertahap akan memudar ke latar belakang dan lenyap.” Ia menambahkan: “Oleh karena itu, secara keseluruhan semua pihak Barat akan memaksa Ukraina untuk menerima hal ini.”

Peringatan Pemerintah Ukraina tentang bahaya kehilangan wilayah lebih banyak

Sementara itu, Denys Shmyhal, Menteri Pertahanan Ukraina, dengan menekankan bahwa negaranya membutuhkan sedikitnya 120 miliar dolar pada tahun depan untuk mempertahankan kemampuan pertahanannya, mengatakan: “Jika Ukraina tetap dalam posisi lemah secara finansial di medan perang, ada risiko kehilangan lebih banyak wilayah kepada Rusia.”

Dukungan Polandia terhadap pembentukan zona larangan terbang di atas Ukraina

Di sisi lain, Radoslaw Sikorski, Menteri Luar Negeri Polandia, setelah masuknya drone Rusia ke wilayah udara negara itu, mengusulkan agar sekutu Barat Warsawa mencegat drone dan rudal Rusia di wilayah udara Ukraina. Ia juga mengusulkan pendekatan terkoordinasi terhadap armada bayangan Rusia di Laut Baltik. Menteri Luar Negeri Polandia mengatakan: “Jerman atau NATO dapat menciptakan zona kendali maritim di Laut Utara dan dengan cara ini mengendalikan masuknya kapal ke Laut Baltik.”

Analis Inggris menyebut kemungkinan provokasi drone di Polandia oleh Ukraina

Alexander Mercouris, analis geopolitik asal Inggris, menyatakan bahwa dinas keamanan khusus Ukraina mungkin telah mengatur provokasi drone di Polandia. Menurutnya, Ukraina mungkin setelah serangan militer Rusia ke fasilitas militer di barat negara itu, mengumpulkan drone yang ada dan mengarahkannya ke Polandia. Mercouris menegaskan bahwa tindakan seperti itu memberi Kiev kesempatan untuk mengarahkan tuduhan negara-negara Barat kepada Moskow dan meminta lebih banyak bantuan militer dari Eropa serta Amerika Serikat.

Kebakaran di kilang besar Rusia

Pejabat Rusia pada hari Minggu mengumumkan bahwa Ukraina pada hari Sabtu melancarkan serangan besar dengan sedikitnya 361 drone terhadap negara itu, yang menyebabkan kebakaran di sebuah kilang minyak besar di barat laut Rusia. Menurut pejabat tersebut, serangan drone Ukraina tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan tentang pencegatan dan penghancuran 80 drone Ukraina di atas 10 wilayah.

Sikap hati-hati Paus mengenai masalah mediasi Vatikan dalam perang Ukraina

Paus Leo XIV, mengenai kemungkinan peran Vatikan sebagai mediator dalam perang antara Rusia dan Ukraina, mengambil sikap hati-hati. Dalam sebuah wawancara yang cuplikannya diterbitkan oleh portal Amerika Crux dan surat kabar Peru El Comercio, Paus mengatakan bahwa harus dibedakan antara peran Vatikan sebagai pembela perdamaian dan peran potensial sebagai mediator. Ia menekankan bahwa yang terakhir tidaklah realistis seperti yang pertama.

Lampu hijau PBB untuk penempatan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina

Annalena Baerbock, Ketua Sidang Umum PBB ke-80, pada hari Minggu mengatakan bahwa jika mayoritas negara anggota organisasi ini mendukung, kemungkinan penempatan pasukan penjaga perdamaian PBB di Ukraina pada masa pascaperang ada.(PH)