Mengapa Militer AS Tertinggal dalam Perang Drone?
Sep 16, 2025 17:57 Asia/Jakarta
Pars Today – Meski memiliki anggaran militer raksasa dan akses ke sistem-sistem canggih, namun di bidang drone kecil dan murah yang telah mengubah medan tempur modern, Amerika Serikat, tertinggal dari rival-rivalnya semacam Ukraina.
Perang Ukraina menunjukkan bahwa sebuah drone komersial dengan harga kurang dari 1.000 dolar, jika dilengkapi dengan bahan peledak, dapat menghancurkan sebuah tank senilai sekian juta dolar.
Perubahan asasi dalam perimbangan biaya dan kekuatan, telah mengejutkan pasukan AS yang terbiasa dengan investasi di pesawat-pesawat tempur, dan tank.
Di pangkalan-pangkalan militer AS, pelatihan penggunaan pesawat-pesawat tanpa awak sudah dimulai, akan tetapi kecepatan pertumbuhan masih tidak sejalan dengan realitas-realitas perang.
Peringatan Level Tertinggi dan Mencontoh Ukraina
Stasiun televisi CNN melaporkan, para pejabat pertahanan AS saat ini menyadari buruknya ketertinggalan negara ini di bidang pesawat tanpa awak kecil dan murah.
Menteri Perang AS, Pete Hegseth, pada bulan Juli 2025 mendesak percepatan penerimaan dan penggunaan drone-drone di tubuh Angkatan Bersenjata AS.
Hegseth juga menuntut supaya kemampuan membunuh persenjataan AS ditingkatkan, dan ia memperingatkan bahaya nyata ketertinggalan di sebuah bidang yang di dalamnya teknologi mengalami kemajuan sangat cepat.
Menurut CNN, Ukraina, bukan saja menerima bantuan dari AS, tapi juga secara tidak terduga telah berubah menjadi pelajaran bagi Washington.
Laporan ini mengingatkan kita bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, baru-baru ini dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, menandatangani proyek senilai 50 miliar dolar untuk melakukan produksi bersama drone.
Ukraina saat ini menawarkan pengalaman tempurnya sebagai “kartu geopolitik”, sebuah pengalaman yang menurut sebagian laporan menjadi faktor kesuksesan lebih dari 80 persen serangan Kiev.
Keunggulan Ukraina dan Pembatasan AS
Ukraina dengan cepat menyesuaikan inovasi-inovasi drone dengan reaksi langsung di medan pertempuran. Akan tetapi AS masih disibukkan dengan hambatan-hambatan struktural dan biaya tinggi.
Penggunaan peralatan murah buatan Cina bagi perusahaan-perusahaan AS diarang, dan hal ini menyebabkan produksi dalam negeri “lebih mahal sampai 100 kali lipat”.
Di saat Ukraina, bermaksud memproduksi empat juta drone dalam setahun, Pentagon, hanya memprediksi produksi 3.000 unit drone dalam dua tahun.
Ukraina; Laboratorium Dunia untuk Perang-Perang Mendatang
Ukraina secara praktis telah berubah menjadi sebuah laboratorium dunia perang drone, dan menarik perhatian perusahaan-perusahaan rintisan asing untuk menguji coba senjata-senjata mereka di negara ini.
Para analis percaya dampak dari fenomena ini jauh lebih tinggi dari Ukraina, dan pertempuran-pertempuran di masa depan, bahkan di Indo-Pasifik, juga akan didefinisikan dengan basis drone murah dan melimpah.
Menurut para pengamat, perubahan teknologi ini tidak bisa dihindari, dan pasukan AS harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. (HS)
Tags