Sinema Palestina Menjadi Suara Ketertindasan di Dunia
https://parstoday.ir/id/news/world-i177206-sinema_palestina_menjadi_suara_ketertindasan_di_dunia
Pada tahun 2024 dan 2025, sinema Palestina mampu menjadi suara rakyat Palestina di berbagai festival internasional, termasuk Venesia, Cannes, dan Toronto, menggabungkan kedalaman artistik dengan dimensi nasional dan menggambarkan pesan perlawanan, stabilitas, dan penderitaan Palestina kepada dunia.
(last modified 2025-09-21T07:05:27+00:00 )
Sep 21, 2025 13:58 Asia/Jakarta
  • Sinema Palestina Menjadi Suara Ketertindasan di Dunia

Pada tahun 2024 dan 2025, sinema Palestina mampu menjadi suara rakyat Palestina di berbagai festival internasional, termasuk Venesia, Cannes, dan Toronto, menggabungkan kedalaman artistik dengan dimensi nasional dan menggambarkan pesan perlawanan, stabilitas, dan penderitaan Palestina kepada dunia.

Sinema Palestina mengukuhkan dirinya sebagai salah satu suara terpenting di kancah perfilman dunia selama festival film Venesia, Cannes, Toronto, dan El Gouna pada tahun 2024 dan 2025.

Menurut Pars Today, mengutip Kantor Berita Shabestan, sinema Palestina menarik perhatian terhadap isu Palestina di berbagai ajang internasional besar dan meraih pujian kritis serta penghargaan bergengsi.

Di Venesia, film bertema Palestina "The Voice of Hind Rajab", yang disutradarai oleh Kausar Ben Haniyeh, perwakilan resmi Tunisia untuk Oscar, meraih kesuksesan luar biasa dengan memenangkan Silver Lion dari Juri, di tengah tepuk tangan meriah yang berlangsung lebih dari dua puluh menit. Penonton film menciptakan suasana anti-Zionis di tengah air mata dan slogan-slogan "Bebaskan Palestina".

Sementara itu, Festival Film Internasional Toronto menyelenggarakan pemutaran perdana "Palestine 36", yang disutradarai oleh Anne-Marie Jasser, yang secara resmi terpilih sebagai perwakilan Palestina untuk Oscar. Film ini mengangkat isu Palestina ke dunia melalui narasi visual khas yang memadukan kedalaman artistik dengan dimensi nasional.

Di Festival Film Cannes, komedi hitam "Thank You for Dreaming with Us", yang disutradarai oleh Leyli Abbas, menerima pujian kritis dan populer setelah ditayangkan di beberapa festival internasional.

Sementara itu, saudara kembar Palestina, Tarzan dan Arab Nasser, mencapai tonggak sejarah baru dengan Once Upon a Time in Gaza, yang memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik dalam kategori A Kind of Look.

Pentingnya film-film Palestina melampaui ranah artistik hingga dimensi politik dan kemanusiaannya. Di tengah rakyat Palestina yang mengalami salah satu periode tersulit dalam sejarah mereka, terpapar bentuk-bentuk pembantaian, pengepungan, dan kelaparan yang paling mengerikan, karya-karya ini menjadi pesan-pesan perlawanan yang lembut, ketahanan Palestina, dan komitmen terhadap kehidupan.

Standing ovation di Venesia untuk The Voice of Hind Rajab merupakan pengakuan atas penderitaan rakyat yang bersikeras menceritakan kisah mereka dan agar suara mereka didengar dalam semua bahasa di dunia.

Sinema Palestina bukan lagi sekadar karya individu; ia telah menjadi garda depan budaya yang sejajar dengan garda depan perjuangan rakyat Palestina lainnya, yang mewariskan narasi Palestina kepada dunia.(PH)