Eropa Dikepung oleh Tiga Krisis: Kemiskinan, Hasutan Perang, dan Kerusakan Lingkungan
https://parstoday.ir/id/news/world-i177620-eropa_dikepung_oleh_tiga_krisis_kemiskinan_hasutan_perang_dan_kerusakan_lingkungan
Kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, melaporkan krisis material dan sosial yang parah di Eropa.
(last modified 2025-12-09T09:47:37+00:00 )
Okt 01, 2025 13:30 Asia/Jakarta
  • Eropa Dikepung oleh Tiga Krisis: Kemiskinan, Hasutan Perang, dan Kerusakan Lingkungan

Kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, melaporkan krisis material dan sosial yang parah di Eropa.

Tehran, Pars- Eropa menghadapi masalah materi dan sosial yang berarti ketidakmampuan untuk memperoleh barang atau jasa yang dianggap esensial bagi kehidupan normal dan konvensional.

Euronews melaporkan, berdasarkan data terbaru Eurostat, sekitar 27,5 juta warga Uni Eropa hidup dalam kondisi kekurangan materi atau sosial yang parah. Akibatnya, di beberapa wilayah, terutama di Eropa Timur, lebih dari seperempat penduduknya tidak mampu membeli kebutuhan pokok.

Menurut statistik, tingkat deprivasi tertinggi terdapat di negara-negara Eropa Timur. Rumania berada di puncak daftar dengan 17,2 persen; artinya, hampir seperlima penduduknya menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Setelah itu, Bulgaria dengan 16,5 persen dan Yunani dengan 14 persen berada di peringkat berikutnya. Ketiga negara ini juga memiliki tingkat deprivasi tertinggi di Uni Eropa tahun lalu.

Sementara itu, Badan Lingkungan Hidup Eropa memperingatkan bahwa degradasi lingkungan yang parah mengancam gaya hidup dan perekonomian benua ini. Dengan menurunnya keanekaragaman hayati, meningkatnya kelangkaan air, dan melambatnya emisi gas rumah kaca, masa depan kesejahteraan dan daya saing masyarakat Eropa berada dalam risiko serius.

Lebih dari 80% habitat yang dilindungi di Eropa berada dalam kondisi buruk, menurut laporan tersebut, dengan pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan sebagai pendorong utamanya. Kapasitas penyerapan karbon Uni Eropa telah turun sekitar 30% dalam dekade terakhir, didorong oleh deforestasi, kebakaran, dan hama.

Emisi gas rumah kaca dari transportasi dan industri makanan tetap stabil sejak tahun 2005. Sementara itu, kelangkaan air telah memengaruhi sepertiga populasi Eropa dan akan semakin parah seiring perubahan iklim. Direktur Eksekutif Badan Lingkungan Hidup Eropa mengatakan bahwa Eropa belum membuat kemajuan yang memadai dalam mencapai tujuan 2030, dan situasi ini membahayakan kualitas hidup dan perekonomian benua ini di masa depan.(PH)