Kampanye Kritis Presiden Kolombia Melawan Trump dan Amerika Serikat
https://parstoday.ir/id/news/world-i177672-kampanye_kritis_presiden_kolombia_melawan_trump_dan_amerika_serikat
Presiden Kolombia telah menyampaikan kritik keras terhadap Trump dan Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.
(last modified 2025-10-02T06:04:41+00:00 )
Okt 02, 2025 12:29 Asia/Jakarta
  • Kampanye Kritis Presiden Kolombia Melawan Trump dan Amerika Serikat

Presiden Kolombia telah menyampaikan kritik keras terhadap Trump dan Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Pars Today, Presiden Kolombia Gustavo Petro mengkritik kebijakan Donald Trump dan menyatakan bahwa ia terlibat dalam genosida di Gaza dan pantas dipenjara.

Mengacu pada Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional, ia berkata,"Meskipun Amerika Serikat dan Israel bukan pihak dalam statuta ini, Kolombia adalah anggota dan negara mana pun dapat menangkap terpidana di wilayahnya." Ia bertanya,"Jika mereka bisa menangkap Netanyahu, mengapa mereka tidak melakukannya?"

Petro, di antara para pengunjuk rasa pro-Palestina di luar markas besar PBB, menyerukan pembentukan pasukan bersenjata global untuk membebaskan Palestina dan meminta tentara Amerika untuk "tidak mengarahkan senjata mereka kepada rakyat, untuk tidak mematuhi perintah Trump, dan untuk mengikuti perintah kemanusiaan."

Sebelumnya, ia telah meminta negara-negara di belahan bumi selatan di Majelis Umum PBB untuk membentuk pasukan militer internasional guna menghadapi penindasan yang didukung oleh Amerika Serikat dan NATO; Pidato yang diiringi oleh delegasi Amerika yang meninggalkan pertemuan tersebut.

Setelah Petro muncul di demonstrasi New York, Amerika Serikat mengumumkan akan mencabut visanya. Petro menganggap tindakan tersebut sembrono dan merupakan tanda ketidakpatuhan Washington terhadap hukum internasional.

Kementerian Luar Negeri Kolombia juga menganggap pencabutan visa tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menyerukan pemilihan negara tuan rumah yang netral bagi organisasi tersebut.

Selama masa kepresidenan Gustavo Petro, hubungan antara Kolombia dan Amerika Serikat menegang akibat perbedaan politik domestik, regional, dan global. Secara umum, perbedaan-perbedaan yang ada saat ini dapat diringkas sebagai berikut:

1. Perang Gaza dan Dukungan untuk Palestina

Petro telah berulang kali mengkritik tindakan Israel di Gaza, menyebutnya sebagai "genosida." Sikapnya yang menentang kebijakan AS di Timur Tengah menyebabkan ketegangan diplomatik dan pencabutan visanya.

2. Menghentikan pembelian senjata Amerika

Menanggapi intervensi Washington, pemerintahan Petro mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi membeli senjata dari Amerika Serikat dan berusaha untuk mendiversifikasi sumber senjatanya.

3. Kritik terhadap kebijakan antinarkoba

Petro menyebut kebijakan antinarkoba tradisional sebagai kegagalan dan menyerukan pendekatan yang lebih manusiawi. Ia menekankan bahwa pemerintahannya telah menyita lebih banyak kokain dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

4. Kedekatan dengan Pemerintah Venezuela

Meskipun Amerika Serikat memiliki hubungan yang bermusuhan dengan pemerintahan Maduro, Petro telah berupaya memulihkan hubungan diplomatik dengan Venezuela.

5. Perselisihan tentang Lingkungan dan Energi

Petro menyerukan transisi dari ekonomi berbasis minyak dan investasi dalam energi terbarukan, sebuah kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan-perusahaan Amerika.

6. Krisis Migrasi dan Tantangan di Perserikatan Bangsa-Bangsa

Petro menolak menerima warga negara yang dideportasi oleh Amerika Serikat dan menuduh Washington menghina demokrasi dan menyerang kedaulatan nasional. Ia menyerukan pembentukan pasukan perdamaian untuk menghentikan genosida di Palestina.

Perselisihan ini menunjukkan perubahan pendekatan Kolombia dari sekutu tradisional AS menjadi negara yang kritis terhadap kebijakan Washington di tingkat regional dan global.(PH)