Menelisik Alasan dan Dampak Peningkatan Ketegangan antara Pakistan-Afghanistan
https://parstoday.ir/id/news/world-i178272-menelisik_alasan_dan_dampak_peningkatan_ketegangan_antara_pakistan_afghanistan
Pars Today - Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah menyebabkan bentrokan militer yang meluas dalam beberapa hari terakhir, yang berakar pada perbedaan sejarah, tuduhan teroris, dan pelanggaran kedaulatan.
(last modified 2025-10-14T06:18:51+00:00 )
Okt 14, 2025 13:17 Asia/Jakarta
  • Afghanistan dan Pakistan
    Afghanistan dan Pakistan

Pars Today - Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah menyebabkan bentrokan militer yang meluas dalam beberapa hari terakhir, yang berakar pada perbedaan sejarah, tuduhan teroris, dan pelanggaran kedaulatan.

Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan, yang dimulai awal tahun ini, telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dan telah menjadi salah satu krisis paling serius sejak Taliban kembali berkuasa.

Pakistan menuduh Taliban melindungi kelompok-kelompok teroris seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang melakukan serangan mematikan di wilayah Pakistan, sementara para pejabat Taliban membantah tuduhan itu dan menuduh Pakistan melanggar kedaulatan Afghanistan. Krisis ini tidak hanya mengganggu hubungan bilateral, tetapi juga berdampak luas terhadap keamanan regional, ekonomi, dan migrasi.

Akar ketegangan ini bermula dari Garis Durand, perbatasan yang ditarik oleh Inggris pada tahun 1893 yang tidak diakui Afghanistan. Namun, sejak awal tahun ini, bentrokan sporadis telah dilaporkan. Krisis mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir, ketika Taliban menuduh Pakistan melancarkan serangan udara setelah pengeboman di Kabul dan Afghanistan tenggara pada 9 Oktober. Sebagai balasan, pasukan Taliban menyerang pos-pos perbatasan Pakistan pada 11 Oktober, mengklaim telah merebut tiga pos dan menewaskan 58 tentara Pakistan.

Di sisi lain, Pakistan mengklaim lebih dari 200 pejuang Taliban tewas. Bentrokan, yang melibatkan tembakan dan artileri berat, terjadi di provinsi Kunar dan Helmand, yang menyebabkan penutupan perbatasan-perbatasan penting seperti Torkham. Otoritas Pakistan menutup perbatasan, mengganggu perdagangan bilateral, karena Pakistan adalah mitra dagang utama Afghanistan.

Konsekuensi dari ketegangan ini beragam. Dari segi keamanan, konflik-konflik ini telah meningkatkan risiko penyebaran terorisme, dan TTP telah memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan lebih banyak serangan di Pakistan dan bahkan merebut pos-pos perbatasan. Laporan menunjukkan bahwa pada tahun 2025, lebih dari 10 pengeboman telah terjadi di Pakistan dan pertumbuhan ekonomi Pakistan telah melambat menjadi 2,6 persen.

Di sisi lain, terdapat jutaan pengungsi Afghanistan di Pakistan, dan jika mereka dideportasi, Afghanistan akan mengalami krisis kemanusiaan. Penutupan perbatasan telah menyebabkan truk-truk pengangkut barang dihentikan dan warga sipil di kedua belah pihak terluka.

Secara geopolitik, krisis ini telah memperumit hubungan regional, dengan India menjalin hubungan yang lebih erat dengan Taliban dan kunjungan Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Mottaki, ke India pada bulan Oktober, yang telah mengkhawatirkan Pakistan.

Arab Saudi, Qatar, dan Cina telah menyatakan keprihatinan atas ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan, dan Cina telah menyerukan pengendalian diri dan dialog antara kedua belah pihak. Pakistan mengupayakan mediasi, tetapi Taliban bersikeras mempertahankan wilayah mereka.

Sementara itu, Republik Islam Iran menekankan perlunya saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan nasional kedua negara. Sebagai tetangga bersama, Iran percaya bahwa menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan tanpa campur tangan asing adalah kunci stabilitas regional.

Pendekatan ini dapat membantu meredakan ketegangan, karena setiap eskalasi dapat menyebabkan ketidakstabilan yang lebih luas di Asia Selatan, termasuk peningkatan migrasi, gangguan perdagangan, dan ancaman teroris yang juga memengaruhi perbatasan Iran.

Pada akhirnya, tanpa solusi fundamental untuk masalah seperti Garis Durand dan pengendalian terorisme, ketegangan ini akan terus berlanjut, dengan konsekuensi yang tidak hanya akan memengaruhi kedua negara, tetapi juga seluruh kawasan. Dialog yang mendesak dan mediasi internasional sangat penting untuk mencegah krisis ini meningkat menjadi perang skala penuh.(sl)