Perjanjian Kerja Sama Ibu Kota BRICS Ditandatangani di Moskow
https://parstoday.ir/id/news/world-i179112-perjanjian_kerja_sama_ibu_kota_brics_ditandatangani_di_moskow
Pars Today - Perjanjian kerja sama antara ibu kota dan kota metropolitan BRICS ditandatangani di Moskow di hadapan para pejabat senior kota dan pejabat parlemen negara-negara anggota BRICS.
(last modified 2025-10-28T03:57:08+00:00 )
Okt 28, 2025 10:53 Asia/Jakarta
  • Mahdi Chamran
    Mahdi Chamran

Pars Today - Perjanjian kerja sama antara ibu kota dan kota metropolitan BRICS ditandatangani di Moskow di hadapan para pejabat senior kota dan pejabat parlemen negara-negara anggota BRICS.

Perjanjian ini ditandatangani di Duma Moskow di hadapan para wali kota dan kepala dewan kota, pejabat parlemen, dan perwakilan senior negara-negara anggota BRICS, termasuk Republik Islam Iran.

Menurut laporan IRIB, Mehdi Chamran, Ketua DPRD Tehran, yang datang ke Moskow sebagai ketua delegasi untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Wali Kota BRICS, mengatakan pada upacara penandatanganan perjanjian, "Saya senang kita menandatangani perjanjian bersejarah ini, yang sejalan dengan penolakan terhadap unilateralisme Amerika Serikat dan Barat."

Mehdi Chamran menilai penandatanganan perjanjian antara kota-kota BRICS sebagai langkah bersama untuk konvergensi dan pengembangan kerja sama lebih lanjut.

Chamran juga mengungkapkan kegembiraannya pada pertemuan Dewan Kota Moskow mengenai diplomasi parlemen BRICS, mengungkapkan kegembiraannya dapat hadir di antara perwakilan dewan-dewan ibu kota negara-negara anggota, dan menekankan pentingnya peran lembaga-lembaga lokal dalam membentuk masa depan yang lebih stabil, lebih adil, dan lebih manusiawi. Masa depan yang akan dibangun di atas solidaritas, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan.

Mengacu pada transisi dunia dari era unilateralisme menuju tatanan multipolar baru, ia mengatakan, “Negara-negara BRICS, dengan lebih dari separuh populasi dunia dan pangsa produksi global yang signifikan, memiliki peran yang menentukan dalam membentuk masa depan hubungan internasional. Perkembangan ini bermakna tidak hanya di tingkat pemerintahan, tetapi juga di dewan-dewan kota, yang merupakan hasil dari keinginan nyata warga negara.”

Mengkritik kinerja lembaga-lembaga internasional dalam menangani krisis kemanusiaan, termasuk pembunuhan perempuan dan anak-anak di Gaza dan agresi terbaru oleh rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Tehran, Chamran menekankan, Sayangnya, banyak lembaga internasional telah menjadi alat ketidakadilan dan intimidasi karena ketergantungan mereka pada kekuatan global. Dalam situasi seperti itu, dewan kota dapat menjadi suara rasionalitas, upaya perdamaian, dan solidaritas bangsa-bangsa.

Mengacu pada posisi khusus Tehran di kawasan, ia menambahkan, Ibu kota Iran, dengan sejarah ribuan tahun, kini menjadi simbol ketahanan, pembangunan endogen, dan perlawanan terhadap tekanan eksternal. Bahkan dalam kondisi sanksi dan ancaman yang paling sulit sekalipun, Tehran telah melanjutkan jalur pembangunan perkotaan dan daya tarik modal, serta telah menjadi model inovasi sosial. Bagi mereka yang hanya melihat Teheran melalui lensa media afiliasi, mengamati kemegahan, keindahan, dan kemajuan kota ini sungguh luar biasa. Inilah pesan yang disampaikan Tehran kepada keluarga BRICS: keberlanjutan, keadilan, dan pembangunan dimulai dari dalam kota.

Menekankan bahwa investasi berkelanjutan hanya akan tercapai di bawah bayang-bayang stabilitas sosial, solidaritas nasional, dan keadilan internasional, Chamran menganggap diplomasi perkotaan dan parlementer sebagai alat yang efektif untuk membangun jembatan antarnegara di masa krisis dan ketidakpercayaan.

Mengacu pada kapasitas historis dan ekonomi BRICS, ia menambahkan, "Saat ini, aliansi ini mewakili hampir sepertiga ekonomi global dan menjadi salah satu pilar utama tatanan dunia multipolar. BRICS tidak mencari konfrontasi dan monopoli, melainkan keseimbangan, keadilan, saling menghormati, dan kerja sama antarnegara."(sl)