Mengapa Amerika Serikat Ingin Turki Lepas dari Ketergantungan Energi Rusia?
https://parstoday.ir/id/news/world-i180230-mengapa_amerika_serikat_ingin_turki_lepas_dari_ketergantungan_energi_rusia
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, meminta Turki untuk mengakhiri ketergantungannya pada energi Rusia.
(last modified 2025-11-13T05:00:55+00:00 )
Nov 13, 2025 11:57 Asia/Jakarta
  • Mengapa Amerika Serikat Ingin Turki Lepas dari Ketergantungan Energi Rusia?

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, meminta Turki untuk mengakhiri ketergantungannya pada energi Rusia.

Tehran, Parstoday- Rubio menyampaikan permintaan tersebut dalam pertemuan dengan Hakan Fidan, Menteri Luar Negeri Turki, di Washington. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri AS pada 10 November menyebut bahwa Rubio menegaskan kembali seruan Presiden Donald Trump kepada seluruh sekutu NATO agar menghentikan pembelian sumber energi dari Rusia, dengan alasan bahwa langkah tersebut akan membantu mengakhiri perang di Ukraina.

Trump sebelumnya telah berulang kali menyerukan kepada negara-negara Eropa dan Asia untuk menghentikan impor minyak dari Rusia, dan bahkan telah memberlakukan tarif terhadap India karena tetap membeli minyak dari Moskow. Pada Oktober lalu, AS juga menjatuhkan **sanksi terhadap dua perusahaan minyak besar Rusia—Rosneft dan Lukoil—**dengan dalih kurangnya kemajuan dalam penyelesaian konflik Ukraina.

Secara keseluruhan, Washington berupaya keras mengurangi ketergantungan Turki terhadap energi Rusia karena faktor-faktor strategis berikut:

1. Tekanan ekonomi terhadap Rusia di tengah perang Ukraina

AS berpendapat bahwa pembelian minyak dan gas Rusia oleh sekutu NATO, termasuk Turki, menyediakan sumber pendanaan bagi Kremlin untuk melanjutkan perang di Ukraina. Menurut Washington, penghentian pembelian energi Rusia akan membantu melemahkan ekonomi Moskow dan mengurangi kemampuan militernya.

2. Mengurangi pengaruh geopolitik Rusia di Turki

Rusia masih menjadi pemasok gas terbesar Turki. Meskipun pangsa pasarnya turun dari lebih dari 60% menjadi sekitar 37% pada 2025, Rusia tetap memainkan peran penting. AS ingin ketergantungan ini dikurangi agar Moskow tidak dapat menggunakan energi sebagai alat tekanan politik terhadap Ankara.

3. Mendorong keselarasan Turki dengan kebijakan energi Barat

Sebagai anggota NATO, Turki diharapkan mengikuti kebijakan energi yang sejalan dengan blok Barat. Ketika Turki terus membeli energi dari Rusia, hal itu menimbulkan celah dalam kesatuan NATO dan memberi Rusia peluang untuk mempertahankan hubungan strategis dengan Ankara.

4. Diversifikasi sumber energi Turki

Washington dan sekutunya berupaya mendorong Turki mengimpor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat dan meningkatkan produksi energi domestik. Diperkirakan hingga tahun 2028, Turki dapat memenuhi setengah kebutuhan gasnya tanpa bergantung pada Rusia.

5. Menjaga efektivitas rezim sanksi Barat

AS telah memberlakukan sanksi luas terhadap perusahaan energi Rusia. Jika Turki terus membeli energi dari Moskow, sanksi tersebut menjadi tidak efektif, dan Rusia tetap memperoleh jalur alternatif untuk menghindari tekanan ekonomi internasional.

Pertimbangan Turki

Meski demikian, memutus ketergantungan energi dengan Rusia tidak mudah bagi Ankara. Selain energi, kerja sama pertahanan dan ekonomi antara kedua negara juga signifikan. Rusia, melalui perusahaan Rosatom, tengah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki, Akkuyu, di wilayah pesisir Mediterania, dengan kepemilikan dan pengelolaan penuh oleh Moskow.

Namun, AS berpendapat bahwa hubungan erat Turki–Rusia mengancam kohesi NATO. Karena itu, Washington berupaya menekan sektor energi sebagai cara untuk membatasi kerja sama strategis kedua negara.

Meskipun lepas dari energi Rusia akan menimbulkan biaya tinggi bagi Turki, AS menganggap langkah ini sebagai kesempatan untuk diversifikasi energi dan pengurangan risiko geopolitik. Dengan posisi Turki sebagai jalur transit energi penting antara Asia dan Eropa, Washington berkeyakinan bahwa jika Turki mengurangi ketergantungannya pada Rusia, rute alternatif untuk ekspor energi Asia Barat dan Asia Tengah ke Eropa akan semakin kuat, sehingga mengurangi ketergantungan Eropa pada energi Rusia.

Kesimpulan

Amerika Serikat ingin Turki melepaskan diri dari energi Rusia agar:

  • Pendapatan Rusia untuk perang Ukraina menurun,
  • Pengaruh politik Moskow terhadap Ankara berkurang,
  • Solidaritas NATO diperkuat, dan
  • Jalur energi alternatif bagi Eropa dapat diperluas.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi besar Washington untuk menekan Rusia sekaligus menjamin keamanan energi sekutu-sekutu Baratnya.(PH)