Penguatan kerja sama pertahanan antara Pakistan dan Bangladesh
https://parstoday.ir/id/news/world-i180330-penguatan_kerja_sama_pertahanan_antara_pakistan_dan_bangladesh
Komandan Angkatan Laut Pakistan, dalam pertemuannya dengan para pejabat militer Bangladesh, menekankan penguatan kerja sama di bidang keamanan maritim serta membahas isu-isu terkait kerja sama pertahanan antara kedua negara.
(last modified 2025-11-15T05:32:17+00:00 )
Nov 15, 2025 12:30 Asia/Jakarta
  • Penguatan kerja sama pertahanan antara Pakistan dan Bangladesh

Komandan Angkatan Laut Pakistan, dalam pertemuannya dengan para pejabat militer Bangladesh, menekankan penguatan kerja sama di bidang keamanan maritim serta membahas isu-isu terkait kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Tehran, Pars Today- Humas Angkatan Laut Pakistan pada hari Jumat menyatakan bahwa Laksamana Naveed Ashraf, Komandan Angkatan Laut Pakistan, dalam kunjungan resmi ke Bangladesh telah bertemu dengan para pejabat tinggi militer–pertahanan negara tersebut dan membahas isu-isu terkait keamanan yang menjadi kepentingan kedua pihak.

Naveed Ashraf mengadakan pertemuan terpisah dengan Jenderal Waqar Uz-Zaman, Komandan Angkatan Darat Bangladesh, Laksamana M. Nazmul Hassan, Komandan Angkatan Laut Bangladesh, Komandan Angkatan Udara, serta pejabat senior Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Bangladesh. Pokok pertemuan tersebut meliputi pembahasan mengenai isu-isu profesional kedua pihak, keamanan maritim regional, serta peluang pengembangan kerja sama pertahanan. Kedua belah pihak menekankan pentingnya interaksi dan kerja sama militer timbal balik.

Komandan Angkatan Laut Pakistan itu juga mengunjungi College Pertahanan Nasional dan Akademi Angkatan Laut Bangladesh, serta memuji tingkat pelatihan yang tinggi di dua pusat tersebut dan menyampaikan keinginan untuk bekerja sama dalam peningkatan pelatihan maritim modern dan keterampilan teknis. Kunjungan ini dilakukan setelah membaiknya hubungan Islamabad–Dhaka; sebelumnya Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar telah bertemu dengan kepala pemerintahan sementara Bangladesh, dan sidang ke-9 Komisi Ekonomi Bersama kedua negara juga diselenggarakan di Dhaka setelah 20 tahun, yang menunjukkan komitmen kedua pihak untuk memperluas kerja sama bilateral.

Meningkatnya ketegangan di Bangladesh menjelang persidangan mantan Perdana Menteri negara tersebut

Sementara Bangladesh menantikan vonis pada Senin, 26 Aban, dalam kasus kejahatan perang domestik terhadap Sheikh Hasina, mantan perdana menteri yang digulingkan, pada Kamis malam, 22 Aban, dua bom rakitan meledak di dekat Bandara Dhaka dan meningkatkan ketegangan. Berdasarkan laporan, tidak ada korban jiwa akibat ledakan tersebut, namun kejadian itu memperdalam kecemasan di ibu kota yang telah diguncang kekerasan politik selama beberapa hari.

Sheikh Hasina, 78 tahun, diadili secara in absentia atas tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait penumpasan berdarah terhadap protes mahasiswa pada pertengahan tahun 2024. Ia hingga kini berada di India, tempat ia melarikan diri setelah digulingkan pada Agustus tahun lalu.

Dhaka, ibu kota Bangladesh, selama beberapa hari menjelang vonis telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam serangan. Pada 12 November (21 Aban) saja, tercatat 32 ledakan bom rakitan dan puluhan bus dibakar di seluruh ibu kota dan wilayah lainnya. Polisi dalam beberapa hari terakhir telah menangkap puluhan aktivis Partai Liga Awami yang terkait dengan Hasina atas dugaan keterlibatan dalam aksi pengeboman dan sabotase. Pejabat Bangladesh menyatakan bahwa langkah-langkah keamanan di seluruh kota telah diperketat. Lebih dari 400 tentara dari pasukan paramiliter “Penjaga Perbatasan” telah ditempatkan di ibu kota, pos-pos pemeriksaan diperkuat, dan perkumpulan publik sangat dibatasi.(PH)