Manuver Terbaru Washington Menekan Caracas Lebih Keras
-
Amerika Vs Venezuela
Pars Today - Washington telah mengumumkan niatnya untuk memasukkan dugaan struktur Kartel Matahari ke dalam daftar organisasi teroris asing.
Menurut laporan IRIB dari New York, dalam sebuah langkah yang dapat meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela ke tingkat yang lebih tinggi, Washington telah mengumumkan niatnya untuk memasukkan dugaan struktur Kartel Matahari ke dalam daftar organisasi teroris asing.
Keputusan ini, yang dibuat bersamaan dengan peningkatan kehadiran militer AS di Karibia, dinilai oleh para analis sebagai cara untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Nicolas Maduro dan mengubah persamaan politik di kawasan ini.
Setelah berminggu-minggu ketegangan di Karibia dan di tengah peningkatan kehadiran militer AS di kawasan, pemerintah Washington mengumumkan niatnya untuk menambahkan nama Kartel Matahari ke dalam daftar organisasi teroris asing.
Sebutan ini merujuk pada kelompok yang dianggap Washington terkait dengan lingkaran dalam pemerintahan Venezuela. Keputusan yang menurut Marco Rubio akan berlaku efektif pada 24 November, dapat menimbulkan konsekuensi hukum, politik, dan ekonomi yang signifikan bagi Caracas.
Menurut para ahli hukum, mengklasifikasikan suatu entitas sebagai organisasi teroris asing memungkinkan pemerintah AS untuk menggunakan instrumen hukum dan keuangan yang lebih luas terhadap individu atau entitas yang terkait dengannya. Instrumen-instrumen ini mencakup sanksi keuangan yang berat, pembatasan migrasi, dan penuntutan berdasarkan undang-undang antiterorisme, yang dapat menimbulkan tantangan serius bagi kerja sama internasional dengan pemerintah Venezuela.
Waktu langkah ini, beserta pernyataan Donald Trump tentang kemungkinan dialog dengan pemerintah Venezuela, telah ditafsirkan secara berbeda oleh para pengamat politik. Beberapa pihak percaya bahwa dengan menetapkan tenggat waktu, Washington berusaha menciptakan tekanan yang kuat untuk membawa pemerintah Maduro ke meja perundingan dengan caranya sendiri.
Dari perspektif ini, langkah itu dipandang sebagai cara untuk memberikan tekanan maksimal dan memaksa pihak lain menerima solusi politik, seperti meninggalkan kekuasaan dan mengasingkan diri, alih-alih sebagai langkah terakhir.
Namun, beberapa analis lain, termasuk mantan pejabat pemerintah Venezuela, telah menyatakan keraguan tentang efektivitas pendekatan semacam itu dan meyakini bahwa tekanan ini justru dapat berdampak sebaliknya. Dari sudut pandang mereka, pemerintah Caracas mungkin memandang langkah-langkah ini bukan sebagai ajakan untuk bernegosiasi, melainkan sebagai upaya untuk melegitimasi kemungkinan intervensi militer dan, akibatnya, mengambil sikap yang lebih keras kepala.
Pemerintah Venezuela sebelumnya telah membantah tuduhan keterlibatan dalam perdagangan narkoba, menganggapnya sebagai bagian dari perang psikologis dan propaganda melawan kedaulatan nasionalnya. Pihak berwenang negara tersebut menekankan bahwa mereka siap untuk dialog konstruktif berdasarkan rasa saling menghormati, tetapi tidak akan menerima tekanan atau ancaman apa pun terhadap kemerdekaan dan integritas teritorialnya.
Masih harus dilihat apakah jendela diplomasi akan terbuka sebelum batas waktu 24 November atau apakah kawasan Karibia akan mengalami eskalasi ketegangan lebih lanjut.(sl)