Niat Berlin untuk Membangun Tentara Terkuat di Eropa
https://parstoday.ir/id/news/world-i181008-niat_berlin_untuk_membangun_tentara_terkuat_di_eropa
Pars Today - Kanselir Jerman, dalam bayang-bayang perang Ukraina dan ketidakpastian dukungan dari pemerintahan baru Amerika Serikat, berkomitmen untuk membangun tentara terkuat di Eropa.
(last modified 2025-11-25T07:49:24+00:00 )
Nov 25, 2025 14:47 Asia/Jakarta
  • Friedrich Merz, Kanselir Jerman
    Friedrich Merz, Kanselir Jerman

Pars Today - Kanselir Jerman, dalam bayang-bayang perang Ukraina dan ketidakpastian dukungan dari pemerintahan baru Amerika Serikat, berkomitmen untuk membangun tentara terkuat di Eropa.

Menurut laporan Pars Today, Friedrich Merz, Kanselir Jerman berjanji untuk mewujudkan hal tersebut, sebuah tugas yang sulit bagi negara yang selama bertahun-tahun militernya kurang mendapat perhatian.

Pemerintah koalisi berharap rancangan undang-undang baru yang disepakati pekan lalu dapat membantu memperkuat angkatan bersenjata Jerman dalam menghadapi apa yang disebut Berlin sebagai ancaman Rusia serta perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Reformasi Wajib Militer di Jerman

Reformasi besar yang baru diluncurkan menargetkan peningkatan jumlah tentara Jerman menjadi 260.000 orang pada tahun 2035, dari sekitar 180.000 saat ini, ditambah 200.000 pasukan cadangan.

Pada tahap awal, program ini akan berfokus pada pendaftaran sukarela dengan insentif tambahan bagi para pendaftar. Jika kuota tidak tercapai, pemerintah dapat memberlakukan panggilan wajib.

Sikap Baru Kanselir Jerman tentang Perang Ukraina

Dalam pernyataan terbaru mengenai Ukraina, Friedrich Merz menegaskan bahwa Eropa berkomitmen untuk mencapai gencatan senjata, perdamaian yang adil, dan perlindungan keamanan Eropa.

Ia menambahkan bahwa Rusia harus segera duduk di meja perundingan, dan selama tidak ada niat jelas untuk itu, proses perdamaian tidak akan berjalan.

Jerman Catat Angka Tertinggi KDRT

Data resmi terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, Jerman mencatat 265.942 korban kekerasan dalam rumah tangga, jumlah tertinggi yang pernah ada. Laporan tersebut menyebutkan bahwa 70% korban adalah perempuan, dan polisi Jerman mencatat 308 kasus pembunuhan terhadap perempuan dan anak perempuan sepanjang tahun itu.

Karin Prien, Menteri Urusan Keluarga Jerman menyatakan bahwa angka ini sangat mengkhawatirkan dan menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah kejahatan sehari-hari yang tidak boleh ditoleransi.

Peningkatan Deportasi Pengungsi dari Jerman pada Tahun 2025

Koran Jerman Die Zeit menulis bahwa pemerintah Jerman, dengan kebijakan ketat terkait suaka dan imigrasi, berencana untuk meningkatkan deportasi pengungsi secara signifikan. Dalam sepuluh bulan pertama tahun ini, sebanyak 19.538 orang telah dipulangkan ke negara asal mereka.

Alexander Dobrindt, Menteri Dalam Negeri Jerman menyatakan, “Kontrol, pendekatan yang konsisten, dan sikap tegas adalah bagian dari kebijakan imigrasi Jerman, dan hal ini juga berlaku untuk deportasi.”(sl)